Kinerja Perbankan Jabar Tumbuh Positif

- 13 Mei 2024, 18:59 WIB
Kepala OJK Provinsi Jawa Barat Imansyah
Kepala OJK Provinsi Jawa Barat Imansyah /B. Hartati

SUMEDANG BAGUS -- Kinerja Perbankan di Jawa Barat mengalami pertumbuhan positif, secara tahunan atau year on year (yoy) pada Maret 2024. Hal tersebut tercermin dari beberapa indikator, diantaranya realisasi kredit Bank Umum sebesar 126 triliun rupiah, atau tumbuh 7,88 persen yoy. Menurut Kepala OJK Provinsi Jawa Barat, Imansyah, pertumbuhan kredit tersebut lebih rendah dibandingkan perbankan di Jawa Barat sebesar 9,21 persen yoy dan nasional sebesar 12,52 persen.

"Pertumbuhan penyaluran kredit atau pembiayaan perbankan per Maret 2024 di Jawa Barat mencapai 598 triliun rupiah yang ditopang oleh 63 entitas BU/BUS dan 252 BPR/BPRS. Nominal ini setara dengan porsi 8,25 persen dari total kredit nasional atau terbesar kedua setelah DKI Jakarta. Tingkat NPL terjaga di level 3,17 persen, membaik dibanding posisi bulan Merat 2023 (yoy) yang tercatat sebesar 3,47 persen," ujar Imansyah.

Baca Juga: Ini Proyeksi Bank Indonesia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Jabar 2024, Ada yang Perlu Diwaspadai

Imansyah juga mengungkapkan, Kredit Perbankan mencapai 625 triliun rupiah dan tumbuh 9,21 persen (yoy). Rasio NPL gross juga terjaga pada level 3,17 persen. Sementara pembiayaan Bank Umum Syariah mencapai 67,1 triliun rupiah serta memiliki porsi sebesar 10,73 persen dibanding seluruh kredit di Jawa Barat dan tumbuh 12,52 persen (yoy). NPF juga terjaga pada level 2,76 persen.

Bank Umum yang berkantor Pusat di Jawa Barat juga mencatatkan kinerja pertumbuhan yang cukup baik dibanding rata-rata perbankan di Jawa Barat, antara lain tercermin Aset tumbuh 10,38 persen, Dana Pihak Ketiga tumbuh 13,51 persen dan Kredit tumbuh 7,68 persen. Kinerja tersebut didukung oleh dua Bank Umum, yaitu Bank BJB dan Krom Bank Indonesia, serta satu Bank Umum Syariah, yaitu Bank BJB Syariah.

Sementara itu, kinerja BPR dan BPRS tergolong moderat. Hal itu tercermin dari pertumbuhan Aset dan DPK secara berurutan sebesar 6,07 persen dan 5,94 persen (yoy). Penyaluran Kredit/Pembiayaan BPR & BPR Syariah mencapai 23,11 triliun rupiah serta memiliki porsi sebesar 3,70 persen dibanding seluruh kredit di Jawa Barat Jabar dan tumbuh 8,52 persen (yoy). Mayoritas kredit BPR & pembiayaan BPRS disalurkan untuk kredit modal kerja. Meski begitu, kualitas kredit BPR dan BPRS tergolong tinggi. Hal itu tercermin dari rasio NPL gross dan NPF gross sebesar 11,46% dan 7,18%.

Total penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Nasional per Maret 2024 mencapai 49,9 triliun rupiah, sedangkan KUR di Jawa Barat mencapai 5,3 triliun rupiah yang disalurkan kepada 93.836 pelaku usaha atau memiliki porsi 9,84 persen dibandingkan total penyaluran KUR Nasional. "Berdasarkan skema pembiayaan KUR, sektor mikro memiliki porsi paling besar yaitu mencapai 3,47 triliun rupiah atau 64,9 persen dibandingkan total penyaluran KUR di Jawa Barat," kata Imansyah.***

Editor: B. Hartati


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah