Network
SUMEDANGKLIK - Ustadz adi Hidayat menjawab semua pertanyaan umat muslim perihal seseorang yang puasa tapi tidak Sholat wajib 5 waktu.
Di tengah menjalani ibadah puasa, salah satu godaan yang paling banyak dihadapi adalah perasaan malas untuk sholat wajib lima waktu.
Tak hanya telat, masih banyak dari umat muslim pun yang menyepelekannya bahkan meninggalkan ibadah sholat wajib 5 waktu.
Ketika benih-benih amal ibadah puasa yang ditabur di bulan Ramadhan malah dinodai dengan kemaksiatan hingga meninggalkan sholat wajib 5 waktu, maka akan mendapatkan celaka.
Baca Juga: Ini Waktu yang Tepat Membacakan Niat Puasa Ramadhan, Jangan Sampai Salah, Bisa-bisa Puasa Tidak Sah
Sholat merupakan ibadah pokok dalam Islam dan wajib dikerjakan bagi orang yang sudah memenuhi persyaratan.
Dalam sebuah hadits disebutkan, “Antara hamba (mukmin) dan kafir ialah meninggalkan sholat,” (HR Ibnu Majah).
Maksudnya meninggalkan sholat dapat menjadi perantara seorang untuk menjadi kafir.
Perihal itu juga dijelaskan Ustadz Adi Hidayat di kanal YouTube Audio Dakwah, "Berpuasa Tapi Tidak Sholat, Apa Hukumnya? yang diunggah, 12 April 2021 lalu.
Baca Juga: Benarkah Sosok Naga Itu Nyata atau Mitos? Ini Penjelasannya Dalam Kajian Islam
Menurut Ustadz Adi Hidayat, Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan peringatan keras kepada orang-orang yang berpuasa.
Bahkan sabda Nabi Muhammad SAW ini, terdapat pada hadist yang luar biasa mendekati tingkat tinggi derajatnya.
"Siapapun orang-orang yang puasa meninggalkan makan minumnya tapi tidak terputus dengan kata-kata yang kotor, yang jorok, perbuatan yang tercela, maka Allah tidak butuh pada puasanya," kata ustadz Adi Hidayat menjelaskan.
Merujuk pada hadist tersebut, sudah sangat jelas bagaimana hukum bagi orang yang menjalankan puasa tapi tidak sholat.
"Itu jelas sekali, jangankan masalah sholat, masalah perilaku dinilai," kata Ustadz Adi Hidayat.
"Jadi kalau ada orang puasa senang mencuri, senang mencela ya itu kata Nabi, Allah gak butuh pada puasanya," sambungnya.
Ustadz Adi Hidayat lantas mengingatkan agar tidak coba-coba menyandingkan puasa dengan maksiat.
"Anda puasa itu fungsinya untuk menutup maksiat, jika ada orang puasa tapi masih maksiat maka ada masalah dengan puasanya," katanya.
Baca Juga: Humor Sufi Ramadhan, Akal Cerdik Abu Nawas Menangkap Matahari Membuat Raja Geleng-geleng Kepala
Hal itu seperti yang dijelaskan dalam hadist riwayat Abu Hurairah mengenai sabda Nabi terkait fungsi puasa yang sebenarnya.
"Puasa yang benar itu akan memberikan perisai dari kemaksiatan, maka orang puasa tidak boleh mengerjakan yang "kotor"," kata Ustadz Adi Hidayat menjelaskan hadits tersebut.
Bisa disimpulkan bahwa siapapun orang yang berpuasa tapi masih bermaksiat, maka itu puasanya tidak akan diterima Allah SWT.
"Begitu mengerjakan hal yang 'kotor' maka percuma puasanya," kata Ustadz Adi Hidayat.
Baca Juga: Tiga Langkah Praktis Atasi Bau Mulut yang Sering Terjadi Ketika Bangun Tidur
Ustadz Adi Hidayat lantas menjelaskan bahwa ada yang namanya mubtilat yang membatalkan langsung, ada yang muksidat yang merusak puasa.
"Membatalkan langsung seperti makan, minum," kata Ustadz Adi Hidayat.
"Yang merusak puasa, gibah, mencela, berdusta," sambungnya.
Jika seseorang puasa tidak melaksanakan sholat artinya termasuk dalam muksidat.
Baca Juga: Inilah Dosa dan Azab Maksiat Saat Bulan Ramadhan, Masih Berani Melanggar Aturan Allah SWT?
Puasanya akan rusak bahkan bisa saja pahalanya hilang malah justru akan menjadi dosa.
Sejatinya, puasa di bulan Ramadhan mengantarkan seorang umat muslim untuk eling bersikap dan bersifat budi luhur mengingat keagungan Allah SWT.
Sehingga, dalam upaya menggapai cinta Allah SWT umat muslim selalu mematuhi perintahnya, salah satunya tak meninggalkan ibadah sholat saat sedang puasa.***
Disclamier: Artikel ini telah tayang di Desk Jabar, Rabu 7 April 2022, dengan jdul "Puasa Tapi Tidak Sholat, Apakah Diterima atau Menjadi Dosa? Ini Jawaban Ustadz Adi Hidayat".
