Network
Sumedang Bagus - India sedang mempertimbangkan perubahan besar dalam sejarahnya dengan mengubah namanya menjadi "Bharat," sebuah kata yang berasal dari bahasa Sanskerta kuno dan memiliki akar dalam teks-teks Hindu kuno. Meskipun nama "India" lebih dikenal secara nasional maupun internasional, para pejabat dari Partai Bharatiya Janata (BJP), yang dipimpin oleh Narendra Modi, mendukung perubahan ini dengan alasan bahwa nama "India" yang diperkenalkan oleh pemerintah kolonial Inggris dianggap sebagai simbol penindasan.
Perubahan ini menuai beragam pendapat di seluruh negeri. Para pendukungnya berargumen bahwa mengadopsi nama "Bharat" akan menghidupkan kembali identitas dan budaya India yang kaya serta menghilangkan jejak penjajahan Inggris. Mereka melihatnya sebagai langkah menuju kedaulatan sejati.
Baca Juga: Kasus Perdagangan Harimau Sumatera Terungkap, Pelaku Ditangkap
Namun, ada juga suara oposisi yang menyatakan keprihatinan. Shashi Tharoor, seorang anggota parlemen dari partai oposisi Kongres, memperingatkan agar pemerintah tidak terburu-buru dalam mengubah nama negara ini. Dia menegaskan bahwa ada masalah yang lebih mendesak yang harus diatasi daripada perubahan nama.
Perdebatan ini semakin intens dalam beberapa bulan terakhir, mencerminkan perjuangan India dalam menentukan identitas nasionalnya yang baru. Keputusan akhir akan menjadi tantangan bagi pemerintah dan parlemen India dalam menyikapi berbagai sudut pandang yang ada. ***
