SUMEDANGKLIK - Proses perundingan antara Rusia dan Ukraina masih belum menemui titik temu untuk bisa menghentikan perang yang terjadi saat ini.
Perundingan pertama dilakukan pada 1 Maret 2022 dilakukan oleh delegasi antar ke dua negara hampir lima jam. Namun belum juga mendapatkan titik temu untuk mengakhiri perang.
Melansir dari TASS, Glavkom mengutip sumber dari delegasi Ukraina yang mengungkapkan persyaratan yang diajukan oleh kedua pihak selama pertemuan pertama.
Dikatakan bahwa Rusia diduga menuntut Ukraina berkomitmen untuk menandatangani status off-bloknya di tingkat parlemen dan menyelenggarakan referendum mengenai masalah ini.
Selain itu, pihak Rusia menuntut Ukraina mengakui Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk di perbatasan administratif wilayah yang bersangkutan dan membatalkan tuntutannya bahwa Krimea harus dikembalikan ke Ukraina.
Ukraina, menurut Glavkom, menuntut gencatan senjata dan penarikan pasukan Rusia dari wilayahnya.
Baca Juga: Google Mulai Memblokir Media Eropa, Sputnik dan RT 'SHUTDOWN' di Negara Afiliasi Rusia
Dalam perundingan di hari pertama, delegasi Rusia dipimpin oleh pembantu presiden Vladimir Medinsky, yang mengatakan sebelumnya bahwa delegasi Rusia siap untuk berbicara dengan pihak Ukraina selama mungkin diperlukan untuk mencapai kesepakatan.