Diam-diam Cetak Buletin Bawah Tanah Eksplosif, Pemuda Myanmar Perangi Pemadaman Internet oleh Junta

- 11 April 2021, 17:00 WIB
Diam-diam Cetak Buletin Bawah Tanah, Pemuda Myanmar Perangi Penutupan Internet oleh Junta.*
Diam-diam Cetak Buletin Bawah Tanah, Pemuda Myanmar Perangi Penutupan Internet oleh Junta.* /Pixabay

Sekitar 180 selebriti terkenal termasuk aktor, penyanyi, dan influencer media sosial berada dalam daftar surat perintah penangkapan dan dapat menghadapi hukuman penjara tiga tahun jika terbukti menyebarkan perbedaan pendapat terhadap militer.

"Jika kita menulis literatur revolusioner dan mendistribusikannya seperti ini, kita bisa berakhir di penjara selama bertahun-tahun," katanya, wajahnya disembunyikan oleh salah satu topeng Guy Fawkes yang dipopulerkan oleh film distopia V for Vendetta.

Baca Juga: Benarkah Mode Gelap pada Perangkat Elektronik Baik untuk Kesehatan Mata? Simak Penjelasan Ahli

"Bahkan jika salah satu dari kita ditangkap, ada anak muda yang akan terus memproduksi buletin Molotov. Bahkan jika salah satu dari kita terbunuh, orang lain akan muncul ketika seseorang jatuh. Buletin Molotov ini akan terus ada hingga revolusi berakhir," ungkapnya.

Dia mengatakan sejauh ini publikasi tersebut telah menjangkau lebih dari 30.000 orang di Facebook dan audiens utamanya adalah para aktivis Generasi Z.

Salinan buletin juga didistribusikan di bawah radar di pasar produk.

Baca Juga: Menjelang Ramadhan 1442 H, Berikut Ini Manfaat Buah Kurma Bagi Kesehatan

Myanmar hidup di bawah kekuasaan militer selama 49 tahun sebelum beralih ke demokrasi pada 2011.

Negara ini memiliki sejarah panjang publikasi bawah tanah yang berusaha menghindari penindasan junta.

Media independen berada di bawah ancaman, dengan 64 jurnalis ditangkap sejak kudeta dan 33 masih ditahan, menurut kelompok pemantau Reporting ASEAN.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x