SUMEDANGKLIK - Presiden Rusia, Vladimir Putin, memberitahu sahabatnya Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengenai langkah selanjutnya dari operasi militer Rusia di Ukraina.
Pemimpin 'Beruang Merah', Vladimir Putin mengatakan, Rusia akan bersikukuh mempertahankan Donbass dan akan menghentikan operasi militer-nya jika pasukan Ukraina menghentikan permusuhan, dan setuju untuk melaksanakan tuntutan Moskow tentang demiliterisasi.
"Kesiapan pihak Rusia untuk berdialog dengan pihak berwenang Ukraina dan dengan mitra asing untuk menyelesaikan konflik telah dikonfirmasi," kata Kremlin, dalam pernyataanya, Minggu 6 Maret 2022.
Baca Juga: Alina Kabaeva, Mantan Pesenam Peraih Dua Medali Olimpiade Yang Diisukan Sebagai Pacar Vladimir Putin
"Harapan diungkapkan bahwa selama putaran pembicaraan berikutnya yang direncanakan, perwakilan Ukraina akan menunjukkan pendekatan yang lebih konstruktif yang sepenuhnya mempertimbangkan realitas yang muncul," tambah pernyataan itu.
Presiden Vladimir Putin juga meyakinkan sahabatnya Presiden Recep Tayyip Erdogan bahwa pasukan Rusia akan mengerahkan segala kemungkinan untuk memastikan dan mengutamakan keselamatan warga sipil.
Presiden Vladimir Putin juga menambahkan, serangan Rusia hanya akan menyasar tepat pada infrastruktur militer Ukraina.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Recep Tayyip Erdogan juga diberitahu tentang kejinya operasi formasi nasionalis dan neo-Nazi.
Kata Presiden Vladimir Putin, mereka terus melakukan kekejamannya terhadap warga sipil Donbass, Ukraina, dan warga asing lainnya sebagai 'perisai manusia' di kota-kota yang mereka kuasai.
Dirinya juga meyakinkan sahabtnya tersebut, bahwa Rusia juga akan terus mengupayakan langkah-langkah evakuasi bagi warga negara Turki di wilayah pertempuran yang sedang berlangsung.
Baca Juga: dr Zaidul Akbar Sebut 5 Makanan Ini Bisa Buat Otak Anak Menjadi Lemot, Orang Tua Diminta Lebih Bijak
Namun begitu, dalam pernyataannya sendiri pada Minggu ini, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, memberitahukan Presiden Vladimir Putin akan kesiapan berkelanjutan Turki untuk berkontribusi dalam penyelesaian damai gencatan senjata Ukraina.
Presiden Recep Tayyip Erdogan juga turut mendesak agar negosisi gencatan senjata dapat dilaksanakan segera. Karena menurutnya, hal tersebut dapat meringankan situasi kemanusiaan.
Sebagai informasi, negara Turki telah menampilkan dirinya sebagai mediator yang paling memungkinkan dalam krisis Ukraina ini, karena hubungan baiknya dengan Kiyev dan Moskow.
Baca Juga: 12 Cara Menurunkan Berat Badan Secara Alami Tanpa Perlu Diet Ketat yang Ekstrem
Di situasi yang sama, Ankara juga telah menutup Selat Bosphorus dan Dardanelles untuk kapal perang semua negara, termasuk Rusia, dan melanjutkan pengiriman drone Bayraktar ke Ukraina.***