Wajah Bengkak Jadi Salah Satu Efek Samping dari Vaksin Covid-19, Begini Penilaian Ahli

30 Desember 2020, 20:36 WIB
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay/visuals3Dde

PR SUMEDANG – Vaskin merupakan salah satu cara yang diberikan oleh Pemerintah di berbagai negara sebagai langkah untuk memutus rantai Covid-19.

Beberapa jenis vaksin telah telah mulai di edarkan di beberapa negara. Salah satu jenis vaksin tersebut ialah dari Moderna

Dikutip PikiranRakyat-Sumedang.com dari laman Antara, vaksin ini telah di uji coba kepada dua peserta penelitian dan ternyata memiliki efek samping pembengkakan di wajah.

Baca Juga: Resolusi Tahun 2021, Pemkab Sumedang Makin Solid Wujudkan Sumedang Simpati

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), dua peserta tersebut ternyata baru saja menjalani prosedur filler pada wajah mereka.

Namun, Kepala strategi Koalisi Aksi Imunisasi di Amerika Serikat (IAC), Dr. Litjen Tan mengatakan bahwa hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena merupakan ek dari sistem kekbalan tubuh yang sedang bekerja.

“ini cerminana dalam ereaksi sistematik yang kami lihat satu atau dua hari seperti demam ringan. Respon imun yang sama juga dapat bereaksi terhadap tampalan kosmetik (filler) karena akan dilihat sebagai ‘benda asing’,” ujar Tan.

Baca Juga: Tanggapi Pembubaran FPI, Guntur Romli: Gus Dur Sejak Lama Ingin FPI Bubar

Hal ini kemungkinan besar akan terjadi pada orang yang pernah mendapatkan suntikan botox dan pengisi bibir.

Namun agar vaksinasi ini berjalan dengan baik, maka seharusnya para pasien tidak harus takut akan efek samping yang bersifat sementara ini.

“satu hal yang perlu diketahui adalah individu dengan respons ini setelah vaksinasi bisa diobati dengan steroid dan anti peradangan tanpa hasil yang merusak jangka panjang,” ujar Pakar Virologi dan Profesor Mikrobiologi, Dr. David Verhoeven.

Baca Juga: 20 Ucapan Selamat Tahun Baru dalam Bahasa Inggris, Cocok Dibagikan di Status Medsos

Jika sebelumnya anda pernah melakukan suntikan botox atau suntikan filler lainnya, para ahli menyarankan agar anda berkonsultasi terlebih dahulu bersama dokter sebelum melaukan vaksinasi.

“Saya pasti akan menyarankan agar orang tersebut memebri tahu penyedia layanan kesehatan bahwa mereka mendapat suntikan kulit sehingga perawatan kesehatan menyadari potensi reaksi yang merugikan,” pungkas Verhoeven. ***

Editor: Nur Annisa

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler