SUMEDANG BAGUS - Sebuah penelitian terbaru dari Universitas Uppsala yang dipublikasikan di JAMA Network Open menemukan bahwa seseorang yang tidur kurang dari lima jam per hari memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe dua, bahkan bagi mereka yang menerapkan pola makan sehat.
Meskipun kebiasaan makan buah dan sayuran secara teratur telah terbukti dapat mengurangi risiko diabetes, penelitian ini menunjukkan bahwa risiko kesehatan dari kurang tidur tidak dapat sepenuhnya dicegah hanya dengan menerapkan pola makan sehat.
"Durasi tidur antara tiga sampai lima jam per hari dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe dua, bahkan bagi individu yang menerapkan pola makan sehat," ungkap Diana Noga, anggota tim peneliti.
Penelitian ini menggunakan data dari UK Biobank, dan peneliti menyoroti pentingnya tidur yang cukup sebagai faktor kunci dalam mengelola risiko diabetes tipe dua. Christian Benedict, anggota tim peneliti, menekankan bahwa hasil penelitian ini menjadi pengingat bahwa kualitas tidur berkontribusi besar pada kesehatan dan dapat memengaruhi risiko penyakit, meski dampaknya dapat bervariasi antar individu.***