Musim Mudik dan Balik Lebaran 1445 Hijriah, Pertamina Siagakan Modular dan Motoris Siaga

- 8 April 2024, 21:07 WIB
Motoris Siaga, salah satu layanan Pertamina agar masyarakat tak kesulitan dapat BBM di tengah kemacetan
Motoris Siaga, salah satu layanan Pertamina agar masyarakat tak kesulitan dapat BBM di tengah kemacetan /B. Hartati

SUMEDANG BAGUS -- Masa mudik Lebaran membuat konsumsi masyarakat akan bahan bakar minyak meningkat. Bahkan Pertamina memprediksi, di area Jawa Barat akan terjadi peningkatan sebesar 46 persen selama masa mudik dan balik Lebaran 1445 Hijriah.

Meski saat ini lonjakan konsumsi BBM baru mencapai 36 persen, Sales Area Manager Retail Bandung PT Pertamina Persero, Shindu Priyo Windoko menyatakan, pihaknya tetap menyiapkan BBM sebanyak prediksi lonjakan 46 persen dibandingkan hari biasa, yaitu dari biasanya hanya 3 ribu sampai 4 ribu kiloliter, menjadi 5 ribu kiloliter, khususnya di jalur mudik.

Baca Juga: Tinjau Posko Terpadu Angkutan Lebaran di Padalarang, Bey Machmudin Apresiasi Kinerja Petugas

"Saat ini mengantisipasi lonjakan yang cukup besar, diantisipasi kenaikan 46 persen. Tapi, sampai saat ini baru 36 persen. Biasanya 3 ribu sampai dengan 4 ribu kiloliter perhari, saat ini mencapai 5 ribu kiloliter perhari," tutur Shindu.

Pihaknya pun menyiapkan modular yaitu semacam SPBU portabel di titik-titik yang diperkirakan terjadi banyak antrean dan konsumsi BBM, diantaranya di Tol Cisumdawu dan rest area yang tidak ada SPBU-nya. Selain itu, motoris siaga juga disiapkan untuk mengantisipasi jika ada kemacetan yang sangat panjang di jalur mudik arteri sehingga pemudik tidak akan kesulitan mendapatkan BBM.

"Harapan kami nanti tidak ada lagi masyarakat yang sulit mendapatkan BBM, perjalanan BBM ke SPBU  atau ke lokasi-lokasi SPBU berjalan lancar dan masyarakat bisa mendapatkan BBM maupun LPG dengan mudah," ujar Shindu. 

Dengan disediakannya modular dan juga motoris siaga, Shindu pun berharap, antrean masyarakat untuk mendapatkan BBM tidak terlalu panjang. "Jadi kita minta juga ke masyarakat tidak perlu antri di satu titik, di setiap rest area kita siagakan  dan mudah-mudahan tidak sampai kesulitan untuk mendapatkan BBM," ucapnya.

Shindu juga menyatakan, pengecekan metrologi di tiap SPBU terus dilakukan agar masyarakat tetap mendapatkan BBM sesuai harga yang dibayar. Pihaknya pun mengimbau agar masyarakat segera melapor ke 135 jika menemukan SPBU yang diduga melakukan kecurangan dalam hal metrologi. Selain itu, di tiap SPBU pun sudah ditempelkan kertas bergambarkan QR Code yang dapat mempermudah masyarakat melaporkan kecurangan dalam hal metrologi.***

Editor: B. Hartati


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x