Waspada Terhadap Pembajakan SIM Ponsel, Simak Tips dari Kaspersky!

- 24 Maret 2024, 11:13 WIB
Ilustrasi Cybercrime
Ilustrasi Cybercrime /Istimewa/

SUMEDANG BAGUS -- Kejahatan di dunia siber atau cybercrime semakin berkembang. Bahkan, saat ini berkembang salah satu modus kejahatan dengan cara penipuan melalui pembajakan SIM ponsel atau SIM swapping. Kejahatan tersebut tentunya berbahaya serius bagi dunia bisnis karena membuat pelaku bisa mendapatkan akses ke jaringan komunikasi perusahaan, akun, hingga informasi sensitif sepeprti data keuangan.

Menurut penyedia solusi dan layanan keamanan siber, Kaspersky, SIM swapping merupakan metode serangan untuk membajak nomor ponsel dan mentransfernya ke perangkat milik penyerang. Dijelaskannya, dengan metode tersebut, penyerang masuk ke kantor operator telekomunikasi seluler dan mamanuver kartu SIM baru dengan nomor calon korban. Lalu, si penyerang memasukkan nomor ponsel tersebut ke telepon mereka sendiri, sehingga mendapatkan akses ke komunikasi target.

Baca Juga: Rasakan Pengalaman Unik Saat Berselancar dan Bekerja Menggunakan HUAWEI MatePad 11.5 PaperMatte Edition

Pesan teks yang paling menarik bagi penyerang khususnya pesan berisi kode verifikasi satu kali. Setelah mendapatkan akses ke komunikasi target, mereka dapat masuk ke akun yang terhubung ke nomor telepon tersebut dan/atau mengkonfirmasi transaksi menggunakan kode yang disadap.

Untuk proses penukaran SIM, ada berbagai pendekatan yang dilakukan para penjahat siber. Dalam beberapa kasus, mereka menggunakan jasa kaki tangan yang bekerja untuk operator seluler. Di negara lain, mereka menipu karyawan dengan menggunakan dokumen palsu atau rekayasa sosial.

Permasalahan mendasar yang memungkinkan terjadinya SIM swapping adalah kartu SIM dan nomor ponsel sekarang tidak digunakan semata-mata untuk tujuan yang telah ditentukan. Mereka awalnya tidak dimaksudkan sebagai bukti identitas seperti saat ini.

Sekarang, kode satu kali melalui teks adalah cara yang sangat umum untuk keamanan akun. Hal itu berarti, semua tindakan perlindungan lain dapat dibatalkan oleh penipu yang mencoba membujuk pegawai toko untuk mengeluarkan kartu SIM baru dengan nomor target atau korban. Ancaman seperti itu tidak bisa diabaikan.

"Bagi organisasi yang menjadi sasaran, serangan SIM swapping dapat memberikan dampak buruk. Minat penjahat siber terhadap aset kripto terus meningkat karena aset tersebut dapat dibajak dengan relatif mudah dan, yang lebih penting, cepat. Namun, metode ini juga bisa diterapkan pada serangan yang lebih canggih," kata Kaspersky.

Serangan melalui SIM swapping bisa sangat efektif. Oleh karena itu, menurut Kaspersky, para penjahat siber dipastikan akan terus menggunakannya.

Halaman:

Editor: B. Hartati


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x