Tingkatkan Perlindungan Konsumen Lewat Pengembangan Inovasi Software Alat Ukur

- 3 September 2023, 12:13 WIB
Plt. Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga saat meninjau penelitian di Universitas Telkom
Plt. Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga saat meninjau penelitian di Universitas Telkom /B. Hartati/

SUMEDANG BAGUS -- Sebagai salah satu cara untuk melindungi konsumen, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia berupaya mengembangkan inovasi software alat ukur hingga segel elektronik bersama dengan para akademisi.

Diungkapkan Plt Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Moga Simatupang, melalui kolaborasi dengan para akademisi yang mengembangkan penelitian tentang alat ukur hingga segel tersebut, ada pengembangan sumber daya manusia terkait pembuatan software karena saat ini semua dilakukan secara digital.

Baca Juga: Indonesia Pecahkan Rekor Dunia dengan 15.110 Peserta di SUGBK

"Tindak lanjutnya, kita harapkan ada pengembangan sumber daya manusia terkait pengembangan software karena di era generasi z dan digitalisasi ini semua dilakukan secara digital," ujarnya.

Moga juga mengungkapkan, di masyarakat dapat dijumpai alat ukur berbasis sistem elektronik dan perangkat lunak diantaranya meteran listrik, pompa ukur bahan bakar minyak, timbangan pengecek dan penyortir, timbangan kendaraan bergerak, pengeisi ulang kendaraan elektrik, ultra sonic gas flowmeter, dan lain-lain.

Direktorat Metrologi telah melakukan beberapa upaya menjamin kebenaran pengukuran  melalui berbagai pengujian terhadap alat ukur berbasis sistem elektronik dan perangkat  lunak. Pengujian alat ukur berbasis sistem elektronik masih jauh dari optimal karena  keterbatasan kompetensi sumber daya manusia di bidang rekayasa komputer (computer engineering) dan rekayasa sistem tersemat (embedded system engineering).

Karenanya, pihaknya berupaya berkolaborasi dengan para akademisi untuk upaya tersebut. Salah satunya, dengan Universitas Telkom melalui pengembangan validasi software untuk alat ukur, augmented reality, dan segel elektronik.

Menurut Moga, Direktorat Metrologi akan menggunakan teknologi realitas tertambah (augmented reality) sebagai media edukasi untuk menarik minat dan meningkatkan Indeks Pemahaman Masyarakat tentang Metrologi Legal.

Sementara itu, Rektor Universitas Telkom, Adiwijaya menyatakan, kolaborasi antara akademisi dan pemerintah menjadi hal utama dalam pengembangan teknologi. Kolaborasi yang dilakukannya dengan Kementerian Perdagangan pun diharapkannya menjadi salah satu model peran yang menguatkan.

Halaman:

Editor: B. Hartati


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x