SUMEDANG BAGUS -- Baru-baru Ini Indonesia dihebohkan dengan mulai beroperasinya pesawat Airbus A380-800 milik Maskapai Emirates Airlines yang mulai beroperasi Bandara Ngurah Rai Bali dengan rute perjalanan Dubai-Bali.
Pesawat berbadan super jumbo tersebut tentu saja menarik perhatian masyarakat Indonesia karena maskapai dalam negeri yaitu Garuda Indonesia tak kunjung membelinya untuk melengkapi armadanya.
Baca Juga: Logo IKN Menggugah Kesadaran Lingkungan
Tapi, sebenarnya seperti apa spesifikasi pesawat berbadan leabr dua tingkat tersebut? Airbus A380 merupakan pesawat yang diproduksi oleh Airbus S.A.S dengan 4 mesin yang mampu memuat 850 penumpang dalam konfigurasi satu kelas atau 555 penumpang dalam konfigurasi tiga kelas.
Menurut wikipedia, Airbus A380 memulai penerbangan perdananya pada 22 April 2005 dan penerbangan komersialnya pada akhir 2007. Ukurannya pun dibuat terus membesar dibandingkan saat awal pembuatannya.
Pihak Airbus S.A.S. sengaja mengembangkan Airbus A380 untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan kepadatan dan sistem kontrol trafik udara karena banyaknya jumlah pesawat yang terbang di waktu yang bersamaan.
Baca Juga: Viral Rebutan Daging Ilegal Sisa Pemusnahan di TPA Bantan Bengkalis Riau
Pesawat yang mempunyai double deck penuh tersebut menjadi super jumbo jet yang dinyatakan Airbus S.A.S akan banyak dibutuhkan karena kapasitasnya yang sangat besar, yaitu sekitar 1.200 penumpang dan 300 untuk model pengangkut.
Airbus A380 memakai sayap yang dipasang rendah pada bodinya dengan 4 mesin di sepanjang bentangan sayapnya. Ia memiliki 22 roda pendaratan sehingga beban pada setiap roda sama dengan pada Boeing 747 dan 777.
Desain tersebut membuat Airbus A380 cocok dengan hampir seluruh landasan pada pelabuhan udara besar. Tapi, bentangan sayapnya yang sangat lebar membutuhkan "taxiways"yang lebih lebar sehingga 2 pesawat jenis yang sama dapat berpapasan.
Baca Juga: Pemprov Jabar: 5000 UMKM Binaannya Naik kelas
Banyak bandara yang harus membuat jembatan "jetway" tambahan untuk mengakomodasi banyaknya penumpang dan mengupgrade sistem penanganan bagasi. Tentu saja upgrade tersebut membutuhkan dana yang tidak kecil, bisa mencapai jutaan dola.
Layout internal Aibus A380 adalah untuk penumpang pada 2 dek atas, sedangkan pada dek bawah untuk kargo. A380 juga bisa memiliki beberapa kompartemen kargo seperti toko, lounge bahkan kasino.
Kokpit pesawat Airbus A380 menyerupai keluarga pesawat A330 ataupun A340 untuk memudahkan pelatihan pilot. Kokpit tersebut berada di antara dek paling atas dan dek utama dengan ketinggian yang sama dengan pesawat, agar pilot mudah beradaptasi.
Model A380-800 merupakan salah satu model dasar Airbus yang dipasarkan dengan jumlah tempat duduk mencapai 555 dalam 3 kelas. Sedangkan model yang satunya lagi yaitu A380-800 merupakan pesawat pengangkut. Pihak Airbus S.A.S juga tengah mengembangkan model lainnya.
Baca Juga: Susi Pujiastuti: Izin Ekspor Pasir laut Harus Dibatalkan demi Menjaga Dampak Buruk Lingkungan
Airbus A380 mempunyai empat mesin buatan Rolls Roys Trent-900 yang bisa memberikan daya dorong 36.280 kg atau 4 mesin kipas turbo Engine Alliance GP 7200 dengan daya dorong 37.003 kg.
Nah, saat ini Garuda Indonesia tidak membeli pesawat A380 ternyata karena maskapai tersebut tidak memiliki viable business model yang membutuhkan tipe pesawat super jumbo tersebut.***