Kado Manis Ganda Putri, Pecahkan Rekor Indonesia Juara Super 1000 di Yonex Thailand Open 2021

- 17 Januari 2021, 18:25 WIB
Ganda Putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil menang di Yonex Thailand Open 2021.
Ganda Putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil menang di Yonex Thailand Open 2021. /Youtube/BWF TV
PR SUMEDANG - Final sektor ganda putri di Yonex Thailand Open 2021 menjadi penutup manis untuk Indonesia, karena satu-satunya wakil Indonesia yang tersisa, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu berhasil memenangkan pertandingan final atas wakil tuan rumah Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai.
 
Lebih jauh lagi, Yonex Thailand Open 2021 adalah ajang bulutangkis pembuka tahun 2021, Yonex Thailand Terbuka, sehingga dengan kemenangan ini, Greysia-Apriyani menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang meraih juara pada debut pertama setelah pandemi yang digelar di Impact Arena, Bangkok tersebut. 
 
Dalam pertandingan final itu, Greysia-Apriyani bertarung dengan gigih dan penuh semangat, bahkan mereka hanya membutuhkan waktu 52 menit untuk menghentikan langkah wakil Negara Gajah Putih tersebut dengan skor 21-15, 21-12.
 
 
Dengan demikian, hal ini juga merupakan kemenangan pertama Indonesia di sektor ganda putri dalam kelas super 1000.
 
“Sungguh luar biasa bagi kami berdua dan kami ingin berterima kasih kepada Tuhan, bahwa kami memiliki kesempatan untuk berada di sini dan memenangkan kejuaraan ini. Kami datang dengan fokus, siap untuk pertandingan ini dan ingin memberikan yang terbaik," ungkap Greysia, seperti dikutip dari Badminton Indonesia.
 
Saat awal gim pertama, pasangan asal Thailand Jongkolphan/Rawinda membuka laga dengan memimpin 1-0, tetatpi tak lama kemudian dibalas oleh smes Apriyani, 1-1.
 
Sempat tertinggal 1-3, Greysia/Apriyani akhirnya sanggup mengimbangi skor menjadi 3-3, 4-4, dan 5-5.
 
 
Terlihat skor berjalan dengan persaingan keduanya yang sangat ketat, tetapi penampilan Greysia/Apriyani terlihat sangat siap dan maksimal.
 
Persamaan skor itu akhirnya berhasil berubah dengan kegagalan lawan mengembalikan pukulan, mengakhiri rally panjang menjadi 6-5.
 
Hingga mendekati interval pertama, skor masih terus berimbang. Akhirnya Greysia/Apri mampu unggul 11-9 dalam 12 menit.
 
"Kami mengambil poin demi poin hari ini. Ketika kami mengambil set pertama, kami mengatakan sisanya akan menyusul. Seperti yang saya katakan dari babak pertama, kami hanya ingin menang," jelas Greysia. 
 
 
Pada akhirnya, perlawanan Jongkolphan/Rawinda terhenti pada skor 10-17. Reli panjang 65 pukulan berakhir 18-11 karena shuttlecock pukulan Jongkolphan/Rawinda jatuh di luar arena permainan.
 
Sempat mengejar hingga 15-19, gim pertama yang berdurasi 26 menit itu berakhir 21-15 untuk pasangan Merah-Putih.
 
Kemudian memasuki gim kedua, smes Apriyani mengawali skor 1-0. Kerjasama Greysia/Apriyani mampu menahan lawan terkunci hingga skor 5-0. Meski pada interval kedua, Jongkolphan/Rawinda hanya mampu mengejar 2 poin menjadi 11-2 dalam waktu 10 menit.
 
 
Namun dengan cerdas, Greysia-Apriyani mengunci skor lawan hingga 17-5, meski Jongkolphan/Rawinda masih berusaha mengejar ketertinggalan hingga 19-10.
 
Hingga terjadi match point 20-10, didapat setelah pukulan kecil Apriyani yang tak terbalas. Bola pukulan Greysia/Apriyani yang melebar dua kali memberi kesempatan Jongkolphan/Rawinda menambah poin menjadi 20-12.
 
Pada akhirnya, smes Greysia akhirnya menghantarkan pasangan unggulan kelima ini menjadi juara atas tuan rumah.
 
 
Saat itu, nampak tangis Greysia pun pecah. Inilah tangisan kegembiraan Greysia/Apriyani atas kemenangan pertama di turnamen pembuka setelah vakum akibat pandemi Covid-19.
 
"Akhirnya kami sampai di ujung dan memenangkan gelar. Selama seluruh pandemi, kami tidak pernah berhenti berlatih. Kami sangat menginginkan ini. Terima kasih Thailand untuk mengadakan turnamen ini," tambah Greysia.
 
“We’re speechless. Just speechless," kata Apriyani.
 
Sementara itu, kemenangan Greysia/Apriyani ini seolah membalas kegagalan perjuangan rekan senegaranya dari sektor ganda campuran, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang kalah dalam rubber gim dari wakil tuan rumah, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, 3-21, 22-20, 18-21.
 
Dengan demikian, pertandingan berdurasi pendek yang dimenangkan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu ini menjadi kado manis untuk negaranya, Indonesia yang masih berjuang dengan rentetan bencana alam dalam negeri.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Badminton Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x