Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mendukung penuh upaya yang dilakukan Barantin dan pemangku kepentingan lainnya dalam percepatan ekspor mangga gedong gincu ke Jepang. Termasuk mengundang pihak investor untuk menyediakan fasilitas perlakuan uap panas atau VHT (vapour heat treatment) secara komersial.
"Kami akan mencoba menggandeng BUMN melalui dana CSR atau invenstor untuk bisa turut serta, sehingga percepatan pelaksanaan ekspor mangga bisa segera terealisasi. Harapannya tidak hanya mangga gedong gincu saja, tetapi buah jenis lainnya asal Jabar bisa ekspor juga. Bila ekspor ke Jepang ini tembus, saya yakin ke negara lainnya juga bisa (tembus). Mohon dijaga kualitas dan mutunya untuk menjaga kepercayaan pembeli," ucap Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin.
Dalam rangka percepatan ekspor mangga ini, Barantin mengajak seluruh pemangku kepentingan mempersiapkannya. Terutama dalam implementasi Good Agriculture Practice yang benar di tingkat petani. Di antaranya untuk sanitasi kebun, registrasi kebun dan rumah kemasnya, produktivitas untuk keberlanjutan ekspor, fasilitas VHT, dan mitigasi risiko gagal panen. Barantin sebagai fasilitator perdagangan atau economic tools memastikan keberterimaan di negara tujuan.
Mangga gedong gincu merupakan varietas mangga spesifik lokasi Provinsi Jawa Barat dengan sebaran di Kabupaten Sumedang, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Indramayu yang bernilai ekonomi tinggi. Selain itu, mempunyai prospek sebagai komoditas buah unggulan ekspor Indonesia.
Turut mendampingi dari Barantin, yakni Plt. Direktur Manajemen Risiko Karantina Tumbuhan Ihsan Nugroho, Plt. Direktur Tindakan Karantina Andi Yusmanto, Kepala Karantina Jawa Barat Rizal Nasution, Ketua Tim Instalasi Direktorat Standar Karantina Tumbuhan Maman Suparman, dan pejabat fungsional.
Hadir dari pemangku kepentingan, yaitu Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Tuti Ruswati, Direktorat Perlindungan Tanaman Hortikultura Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jabar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jabar, Biro Perekonomian Prov. Jabar, Dinas Perkebunan Prov. Jabar, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, serta pelaku usaha. ***