Ganjar Pranowo Sebut Ketimpangan Digital Tinggi di Indonesia, Benarkah?

- 5 Februari 2024, 18:40 WIB
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo (kedua kanan) berdialog dengan pemulung di Rumah Pemulihan Material (RPM) Waste4Change, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (5/2/2024).
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo (kedua kanan) berdialog dengan pemulung di Rumah Pemulihan Material (RPM) Waste4Change, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (5/2/2024). /FOTO: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/Spt.

 

SUMEDANG BAGUS - Calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, menyampaikan pernyataan bahwa kondisi ketimpangan digital di Indonesia sangat tinggi. Klaim ini dibuat dalam debat kelima Pilpres 2024 saat Ganjar melontarkan pertanyaan kepada capres nomor urut dua, Prabowo Subianto. Apakah klaim ini benar?

Menurut data dari Senior Research Associate Centre for Innovation Policy and Governance (CIPG), Klara Esti, hingga tahun 2019, terdapat 94 juta orang dewasa di Indonesia yang tidak dapat mengakses internet melalui perangkat seluler. Lebih dari itu, banyak yang tidak memiliki akses ke internet broadband tetap. Sebagian besar dari mereka tinggal di daerah pedesaan non-metro di Pulau Sumatera, Jawa, dan Bali.

Associate Professor dari Monash University Indonesia, Derry Wijaya, menambahkan bahwa anak muda memiliki kemungkinan sepuluh kali lebih tinggi untuk memiliki akses internet seluler dibandingkan warga lanjut usia. Namun, masih banyak orang dewasa di Indonesia yang tidak memiliki ponsel yang mendukung internet, terutama mereka dari keluarga berpendapatan rendah.

Baca Juga: Ziarah ke Makam Pahlawan Reformasi Hafidhin Royan, Aktivis 98 : Jangan Biarkan Elemen Orde Baru Bangkit

Kesenjangan digital ini memengaruhi akses terhadap informasi, layanan publik, pendidikan, perekonomian, dan partisipasi dalam kehidupan politik. Dalam konteks Pilpres 2024, Ganjar Pranowo menyoroti pentingnya memperbaiki kesenjangan digital ini, mengajukan pertanyaan kepada Prabowo Subianto.

Debat kelima Pilpres 2024, yang diselenggarakan oleh KPU RI, mempertemukan para calon presiden untuk membahas berbagai isu, termasuk teknologi informasi. Dalam debat tersebut, Ganjar Pranowo mengangkat isu ketimpangan digital, menyoroti perbedaan akses internet di berbagai lapisan masyarakat.***

Editor: Helmi Surya

Sumber: antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x