Adanya Peningkatan Aktivitas Merapi, BPPTG Berikan Informasi Potensi Bahaya

- 10 Maret 2022, 17:30 WIB
Aliran lava pijar dari aktivitas vulkanik Gunungapi Merapi terekam kamera pengawasan gunung api BPPTKG, Kamis 10 Maret 2022
Aliran lava pijar dari aktivitas vulkanik Gunungapi Merapi terekam kamera pengawasan gunung api BPPTKG, Kamis 10 Maret 2022 /dok. BNPB/

SUMEDANGKLIK – Akibat peningkatan aktivitas Gunungapi Merapi pada Rabu, 9 Maret 2022 malam, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memberikan informasi potensi bahaya yang terjadi.

Potensi terjadinya bahaya yang ditimbulkan dari adanya peningkatan aktivias Gunungapi Merapi itu, berupa guguran lava dan awan panas guguran (APG) pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.

“Kemudian pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer," ungkap Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.

Baca Juga: Profil Bambang Susantono, Lulusan Teknik Sipil ITB yang Dilantik Jokowi untuk Menjabat Kepala Otorita IKN

"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak,” kata Muhari menambahkan. 

Masih dikatakan dia, sejalan dengan informasi BPPTKG tersebut, BNPB mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Selain itu, warga diimbau juga selalu mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunungapi Merapi

Baca Juga: Rusia Akan Berikan Bantuan Kemanusiaan di Donetsk dan Lugansk, Masa Depan Donbass Bakal Penuh Harapan

“Serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar Gunungapi Merapi,” tutur Muhari.

Halaman:

Editor: Ecep Sukirman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x