Saat ini, lanjut dia, Gunungapi Merapi berstatus SIAGA Level III sejak tanggal 5 November 2020. Apabila terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Sebelumnya, Gunungapi Merapi mengalami peningkatan aktivitas yang ditunjukkan dengan munculnya luncuran awan panas guguran sejauh 5.000 meter dan mengarah ke arah tenggara pada Rabu, 9 Maret 2022 sejak pukul 23.18 WIB.
Selain itu, teramati pula lava pijar sebanyak 7 kali dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter ke arah barat daya.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat waktu terjadinya APG masing-masing adalah pukul 23.18, 23.29, 23.38, 23.44 dan 23.53 WIB, dengan amplitudo maksimal 75 milimeter dan durasi maksimal 570 detik.
“Kemudian APG kembali terjadi dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter pada Kamis (10/3) dini hari pukul 00.22, 01.00, 01.22, 01.35, 02.07 WIB, dengan amplitudo maksimal 75 milimeter dan durasi 191 detik,” kata Muhari.
Baca Juga: Pesawat yang Membawa Donald Trump Hampir Kecelakaan, Akibat Candaan Pedasnya Sentil AS?
BPPTKG, lanjut dia, menyatakan pada pukul 01.30 aktivitas Gunungapi Merapi telah melandai. Adapun pasca kejadian APG sebelumnya, kegempaan didominasi oleh gempa-gempa guguran. ***