Sabtu Pagi, Gempa Berkekuatan M6,1 Guncang Sulawesi Utara

- 22 Januari 2022, 16:04 WIB
Infograsif pusat gempa di Sulawesi Utara
Infograsif pusat gempa di Sulawesi Utara /Sumber BMKG/

 

SUMEDANGKLIK – Gempa bumi dengan magnitudo (M) 6,1 mengguncang wilayah Sulawesi Utara. Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu, 22 Januari 2022 sekitar pukul 9.26 WIB. Fenomena tersebut memicu guncangan kuat yang dirasakan warga Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan, berdasarkan laporan yang disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Sangihe, guncangan kuat berlangsung singkat, sekitar 3 hingga 4 detik. Meskipun guncangan sangat kuat, warga setempat tidak mengalami kepanikan. Sedangkan pantauan di wilayah Kepulauan Talaud, warga setempat mengalami kepanikan.

“Parameter gempa yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa M6,1 berpusat 39 kilometer tenggara Melonguane, Sulawesi Utara, dengan kedalaman 12 kilometer. Intensitas guncangan yang diukur dengan skala Modified Mercalli Intensity (MMI) menunjukkan III – IV MMI di Melonguane,” ungkap Abdul.

Baca Juga: Banjir Terjang Cirebon, 964 Rumah Warga di Kecamatan Waled Terendam

Melihat dari jenis dan mekanismenya,  lanjut Abdul, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi lempeng laut Maluku. BMKG, kata dia, menyebutkan bahwa hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik mendatar atau oblique thrust

Di samping itu, pantauan hingga Sabtu siang, terjadi sembilan aktivitas gempa susulan atau aftershock dengan magnitudo terbesar M4,5 sempat terjadi di wilayah tersebut.

“Melihat analisis kajian inaRISK, Provinsi Sulawesi Utara memiliki 15 kabupaten dengan potensi bahaya gempa bumi kategori sedang hingga tinggi. Dua wilayah, Kepulauan Sangihe dan Talaud, tadi termasuk wilayah dengan potensi bahaya tersebut,” ucap Abdul.

Berdasarkan catatan gempa bumi, Kepulauan Talaud pernah terdampak gempa yang merusak bangunan, seperti pada 1858, 1936, 1983 dan 2009. Pada Oktober 1983 gempa M4,9 memicu guncangan dengan intensitasi V MMI yang menyebabkan tembok bangunan retak, sedangkan pada April 1936 gempa besar hingga menghasilkan intensitas guncangan VIII – IX MMI. Kerusakan terjadi di Pulau Sangihe dan Talaud. Sebanyak 127 rumah warga roboh.

Halaman:

Editor: Ecep Sukirman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah