Network
PR SUMEDANG - Pembaruan keadaan Gunung Merapi kembali muncul dengan pernyataan Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida melaporkan adanya dua kali guguran awan panas yang meluncur hingga 1,2 km pada Selasa, 6 April 2021.
Lebih lanjut guguran awan panas Gunung Merapi yang meluncur sejauh 1,2 km itu, tercatat dalam seismogram memiliki amplitudo 28 mm dan terjadi 105 detik.
"Jarak luncur kurang lebih 1.200 meter ke arah barat daya," ungkap Hanik tentang guguran awan panas dari Gunung Merapi.
Baca Juga: Klaim Skin Senjata untuk Heromu! Kode Redeem Mobile Legends (ML) Hari Rabu, 7 April 2021
Kemudian, Gunung Merapi yang berada di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali mengeluarkan guguran awan panas yang meluncur ke arah barat daya sejauh 1,2 km pada pukul 15.50 WIB.
Dalam kali kedua itu, guguran awan panas tercatat memiliki amplitudo 40 mm dan terjadi selama 100 detik.
Sedangkan selama periode pengamatan pada Selasa pukul 12.00 sampai dengan 18.00 WIB, Gunung Merapi juga terpantau mengalami 43 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-35 mm selama 13-87 detik dan satu kali gempa hembusan dengan amplitudo empat mm selama 15 detik.
Baca Juga: Surat Telegram Jadi Sasaran Kegeraman Netizen, Kapolri: Anggota Salah Tulis
Bahkan, jika Gunung Merapi itu meletus, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.
Atas sebab itu, BPPTKG masih mempertahankan status aktivitas Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
