Ponsel Warga Dirampas Saat Saksikan Proses Evakuasi Jenazah Covid-19 di Tengah Banjir Jakarta

- 20 Februari 2021, 16:30 WIB
Banjir sedalam 50 cm menutup Jalan Buncit Raya depan Halte Pejaten Philip, Jakarta Selatan. Akibatnya arus lalu lintas terputus, Sabtu, 20 Februari 2021.
Banjir sedalam 50 cm menutup Jalan Buncit Raya depan Halte Pejaten Philip, Jakarta Selatan. Akibatnya arus lalu lintas terputus, Sabtu, 20 Februari 2021. /ANTARA/Laily Rahmawaty.

PR SUMEDANG - Ada satu hal yang mencuri perhatian netizen atas banjir yang melanda sebagian wilayah DKI Jakarta pada hari ini, adalah proses evakuasi jenazah Covid-19 yang dramatis.

Disampaikan Divisi Humas Polri dalam cuitan akun Twitter resminya beberapa jam lalu, membagikan klip pendek saat tim pemulasaran Polda Metro Jaya sedang melakukan proses evakuasi jenazah Covid-19 di tengah banjir Jakarta.

"POLDA METRO JAYA - Tim Pemulasaran Jenazah Covid-19 Polda Metro Jaya Evakuasi Jenazah Ditengah Banjir," cuit akun Twitter Divisi Humas Polri, @DivHumas_Polri.

 Baca Juga: Artis Gibran Marten Unggah Suasana Banjir Sambil Ngeteh: Nge Teh Dulu Biar Skut


Disamping proses evakuasi jenazah Covid-19 di tengah banjir yang tuai keprihatinan publik, ada satu hal yang membuat netizen penasaran.

Pada detik ke-36 di klip pendek tersebut, salah satu tim pemulasaran jenazah Covid-19 terlihat merampas ponsel warga setempat yang sedang memegang ponselnya saat proses evakuasi jenazah sedang berlangsung.

Belum diketahui secara pasti apakah warga tersebut sedang merekam proses evakuasi jenazah Covid-19 atau bukan.

Baca Juga: Suga BTS Ceritakan Seperti Apa Rehabilitasi yang Dijalaninya Usai Operasi Bahu

Namun hal itu jelas membuat netizen bertanya-tanya, terlihat pada kolom reply dalam cuitan @DivHumas_Polri tersebut.

"Ini kenapa ya HP warga dirampas? Apa emang gak boleh ngevideoin? Klo emang gak boleh apa musti kayak gitu caranya?," cuit akun @ardibhironx membalas cuitan @DivHumas_Polri tersebut.

Sama halnya dengan pengguna Twitter lainnya, dia beranggapan merampas ponsel warga tersebut tidak beralasan, karena itu di area rumahnya sendiri.

"Apa alasan ga boleh divideoin? Mereka video dari area privat, rumahnya sendiri lho.
Apa alasan merampas dan diduga menghapus video/foto dalam hp?
Trus kenapa yg depan ga pake APD?," cuit akun @Dickquake.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: 20 Februari 1939, Perayaan Kebangkitan Nazi di Madison Square Garden

Mengenai hal itu, belum ada konfirmasi dari pihak Divisi Humas Polri untuk menyampaikan apa yang sebenarnya terjadi pada perampasan ponsel warga tersebut.

Seperti yang diketahui bersama, dalam dua hari terakhir ini, sejumlah wilayah DKI Jakarta dilanda banjir akibat intensitas hujan yang cukup tinggi.

Hingga Sabtu siang, 20 Februari 2021, terdapat sejumlah wilayah yang masih tergenang air.

Atas insiden tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan bahwa curah hujan tinggi pada Sabtu dini hari menyebabkan terjadinya banjir di sejumlah lokasi Jakarta.

Anies Baswedan menyebut, curah hujan yang tinggi menyebabkan over kapasitas pada sistem drainase.

Baca Juga: Satu Bulan Pergi dari JYP Entertainment, Ini yang Dilakukan Masing-masing Anggota GOT7

Ia menuturkan bahwa sistem drainase Jakarta memiliki kapasitas berkisar 50 hingga 100 milimeter.

Oleh karena itu, jika terjadi hujan dengan intensitas di atas 100 milimeter per hari, maka akan terjadi genangan.

“Kapasitas sistem drainase Jakarta itu berkisar 50-100 milimeter, bila terjadi hujan di atas 100 milimeter per hari maka pasti terjadi genangan,” kata Anies Baswedan pada Sabtu, 20 Februari 2021 di Pos Pantau Pintu Air Manggarai yang dikutip PikiranRakyat-Sumedang dari Antara.

Di sisi lain, berdasarkan catatan BMKG, daerah Pasar Minggu memiliki curah hujan hingga 226 milimeter, 197 milimeter di daerah Sunter Hulu, 176 milimeter di wilayah Halim, dan 154 milimeter di Lebak Bulus.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Twitter @DivHumas_Polri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x