Mengenal APVD, Gangguan Kepribadian Hipersensitif yang Takut akan Penolakan Orang Lain

- 18 Januari 2021, 14:00 WIB
ilustrasi anak yang sedih dan takut.
ilustrasi anak yang sedih dan takut. /Pixabay/pexels.com/@pixabay

Baca Juga: RM BTS Bongkar Alasan Jungkook Warnai Rambut Jadi Pirang, Singgung 'Emas' dan 'Penghargaan'

Kemungkinan besar risiko gangguan ini terjadi pada tahap bayi dan masa kanak-kanak, kemudian terus berlanjut sampai dewasa. Sementara, rasa malu dan penghindaran berkembang seiring dengan bertambahnya usia anak.

Orang dengan gangguan ini akan merasa sulit untuk terhubung dengan orang lain dan mencari pertemanan.

Jika orang tersebut terlibat dalam suatu hubungan, dia mungkin takut untuk berbagi perasaan pribadi mereka dan ini akan mempengaruhi hubungan dekat mereka.

Baca Juga: Diungkap Pemeran Aldebaran, Arya Saloka Sebut Ikatan Cinta Terinspirasi dari Drama Korea DOTS

Sebagai contoh, di tempat kerja orang yang menderita APVD mungkin merasa sulit berbicara dengan koleganya sehingga menghambat pekerjaan dan proses sosial di kantor.

 

Hingga saat ini, belum ada dokter yang menyetujui obat apa pun untuk mengobati gangguan kepribadian avoidant.

Namun, dokter dapat meresepkan obat anti-depresi untuk mengobati gejala depresi dan kecemasan yang terkait dengan gangguan kepribadiaan avoidant.***

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Boldsky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah