Network
Kabupaten Bandung diberikan kuota sebanyak 759 ritase untuk mengirim sampah ke TPA Sarimukti. Namun, hingga 1 Oktober lalu, jumlah armada pengangkut sampah mencapai angka 768, melampaui batas kuota yang telah ditetapkan.
Baca Juga: Pemprov Jabar Tambah Kuota Buangan Sampah ke TPA Sarimukti
Salah satu pengemudi truk sampah Kabupaten Bandung, Tomson, menjelaskan, "Iya betul, dihentikan sementara pengiriman ke TPA Sarimukti. Karena kuotanya habis, melebihi ritase." Beberapa armada bahkan terpaksa harus mengembalikan sampahnya ke Soreang karena kuota pengiriman telah habis. "Kemarin yang antre malam minggu, dipulangkan lagi ke Soreang," tambahnya.
Sementara itu, pembuangan sampah sementara ini dialihkan ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Citaliktik. Namun, jika tidak ada kejelasan mengenai pengiriman ke TPA Sarimukti, sampah di Kabupaten Bandung dikhawatirkan akan menumpuk di TPS tersebut.
"Untuk sementara semua armada diarahkan ke Citaliktik dulu. Kalau pengangkutan dari masyarakat sudah selesai," ujar Tomson.
Para sopir truk pengangkut sampah saat ini tengah mencari solusi alternatif, seperti mencari tempat pengolahan sampah yang dimiliki oleh Kabupaten Bandung agar sampah tidak terus menumpuk di TPS. Mereka berharap adanya solusi yang memungkinkan pengiriman sampah kembali normal.
"Mudah-mudahan saja ada solusi. Karena belum tahu juga kapan akan bisa lagi membuang sampah ke TPA Sarimukti," tutup Tomson. Situasi ini menunjukkan pentingnya pengelolaan sampah yang efisien dan perlu kerja sama antara pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi permasalahan seperti ini.***
