SUMEDANG BAGUS - Dalam konferensi pers yang diadakan di Kota Gaza pada Senin malam, Kantor Media Gaza mengumumkan bahwa serangan militer Israel di Jalur Gaza telah menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur di wilayah tersebut. Menurut Salama Marouf, juru bicara Kantor Media Gaza, total 192 masjid mengalami kerusakan, dengan 56 di antaranya hancur sepenuhnya oleh pasukan pendudukan.
Ia juga melaporkan bahwa tiga gereja juga menjadi sasaran dalam serangan-serangan tersebut. Selain itu, 192 fasilitas medis dan perawatan kesehatan mengalami kerusakan, dengan 32 ambulans hancur. Sementara itu, 113 institusi kesehatan mengalami kerusakan berat, membuatnya tidak dapat beroperasi.
Dampak serangan ini meluas hingga ke wilayah pemukiman penduduk, mempengaruhi sekitar 222.000 unit hunian. Dari jumlah tersebut, 10.000 bangunan hancur total, dan 40.000 unit hunian mengalami kerusakan akibat pendudukan.
Selain itu, Marouf menyatakan bahwa 222 sekolah hancur, dengan berbagai jenis kerusakan akibat penembakan yang berkelanjutan, dan 60 sekolah sekarang tidak dapat digunakan. Selain itu, 88 bangunan pemerintah telah dihancurkan sejak dimulainya agresi.
Menanggapi situasi yang semakin memanas di Gaza, Raja Abdullah II Yordania mengeluarkan peringatan kepada Israel, mendesak mereka untuk tidak memperluas operasi militer mereka di Jalur Gaza. Raja menyampaikan pesan ini saat pertemuan dengan Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, di Brussels, Belgia.
Raja Abdullah menekankan bahwa semua pihak harus menanggung konsekuensi dari konflik ini karena tidak ada solusi politik untuk konflik Israel-Palestina. Dia menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dan perlindungan terhadap warga sipil.
Baca Juga: Mengenal Umar Wirahadikusumah, Mantan Wakil Presiden RI Kelahiran Sumedang
Raja juga mengungkapkan keprihatinannya tentang serangan pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki, dengan memperingatkan bahwa tindakan semacam itu dapat memperburuk situasi.