Putin Tandatangani UU Wajib Militer: Turis Rusia Di Bali Enggan Pulang

- 16 April 2023, 19:54 WIB
/

SUMEDANG BAGUS - Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani Rancangan Undang-Undang yang merombak sistem Wajib militer (Wamil). RUU tersebut langsung disahkan oleh Majelis Tinggi serta Rendah Parlemen Rusia menjadi Undang-undang (UU) pada Jumat 14 April 2023. Dalam Perombakan Undang-Undang ini, salah satu dampaknya adalah draft pemberitahuan disampaikan langsung melalui portal layanan Pemerintah.

Jika penerima tidak membuka Surat Panggilan, Pemerintah akan menganggap sudah diterima. Ketika dianggap menerima draft panggilan maka orang tersebut memiliki waktu 20 hari untuk muncul di kantor pendaftaran, dan akan dilarang untuk meninggalkan Rusia hingga orang tersebut mendaftar wajib Militer, dan menghadapi pembatasan di Rusia. Pembatasan ini dapat berupa tidak dapat melakukan pendaftaran kendaraan, usaha kecil, atau membeli dan menjual real estate.

Baca Juga: Gubernur Bali Usulkan Hapus VoA Turis Rusia Ukraina

Lalu bagaimana nasib turis di Bali?.

Aturan baru yang diteken Vladimir Putin menyebutkan bahwa warga Rusia yang mendapat panggilan wajib militer tidak dapat meninggalkan negaranya. Mereka tidak bisa melarikan diri, begitu dinyatakan dipanggil untuk melaksanakan panggilan militer. Siapa pun yang memenuhi syarat untuk dinas militer, jika mereka tidak memenuhi panggilan militer, harus datang ke kantor pendaftaran 2 minggu sejak awal periode wajib militer berikutnya. Akan tetapi, aturan tersebut juga akan membuat setidaknya beberapa dari warga Rusia yang sudah melarikan diri dari negara itu akan kabur lebih lama. Termasuk, para turis Rusia yang saat ini berada di Bali. Pasalnya, aturan tersebut berlaku untuk warga Rusia yang sampai saat ini berada di negaranya. Pencekalan pun hanya berlaku bagi mereka yang masih bertahan di Rusia.

Sedangkan bagi warga Rusia yang sudah lebih dulu melarikan diri, mereka tampaknya bisa bernapas lega. Hal itu adalah karena, tidak ada ancaman bagi mereka yang sudah keluar dari Rusia. Juru bicara Putin, Dmitry Peskov mengatakan bahwa para pejabat ingin pindah ke sistem wajib militer elektronik untuk membuatnya lebih modern dan 'nyaman bagi warga negara'. Selain itu, untuk membersihkan "kekacauan" di beberapa kantor perekrutan militer.

Baca Juga: Turis Rusia dan Ukraina Nakal di Bali

Halaman:

Editor: Helmi Surya

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah