AS Klaim Rusia Dalang di Balik Serangan DDOS yang Melumpuhkan Sistem Perbankan Ukraina

- 19 Februari 2022, 16:00 WIB
Ilustrasi. AS dan Inggris mengatakan Rusia berada di balik serangan DDOS yang menyebabkan jaringan situs perbankan dan pemerintah Ukraina lumpuh total, pada Jumat 18 Februari 2022.
Ilustrasi. AS dan Inggris mengatakan Rusia berada di balik serangan DDOS yang menyebabkan jaringan situs perbankan dan pemerintah Ukraina lumpuh total, pada Jumat 18 Februari 2022. /Pixabay.com/9sdworld

SUMEDANGKLIK - Serentetan serangan penolakan layanan (DDOS) baru-baru ini terjadi pada situs perbankan dan pemerintah Ukraina.

Akibatnya, seluruh jaringan mengalami kelumpuhan total, pada Jumat 18 Februari 2022.

Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyebutkan bahwa intelijen militer Rusia berada di balik serentetan serangan DDOS di Ukraina.

Deputi Penasihat Keamanan Nasional AS, Anne Neuberger mengatakan, Washington berusaha meminta pertanggungjawaban Rusia atas tindakan agresifnya di dunia maya.

Baca Juga: 700 Ledakan Hebat Terdengar selama Dua Hari Gesekan Senjata antara Ukraina dan Pro Rusia di Luhansk

"Rusia suka bergerak dalam bayang-bayang dan mengandalkan proses atribusi yang panjang," kata Anne Neuberger.

“Mengingat hal itu, kami bergerak cepat untuk mengaitkan serangan DDOS. Kami yakin pemerintah Rusia bertanggung jawab atas serangan yang meluas terhadap bank Ukraina minggu ini.” tambahnya.

Menurutnya, sebuah data menunjukkan bahwa IP dan domain Ukraina terhubung dengan badan militer Rusia yang dikenal sebagai GRU.

"terlihat mentransmisikan komunikasi volume tinggi ke alamat IP dan domain yang berbasis di Ukraina," ungkap Anne Neuberger.

Baca Juga: Pasukan Pemberontak yang Didukung Rusia Serang Wilayah Perbatasan Timur, Ukraina: Ini Provokasi!

Perihal serangan DDOS itu juga ditegaskan pejabat Inggris. Menurutnya, GRU hampir pasti terlibat dalam DDOS yang bekerja dengan membanjiri situs web yang ditargetkan dengan firehose data.

"Serangan itu menunjukkan pengabaian yang berkelanjutan terhadap kedaulatan Ukraina," kata Kantor Persemakmuran dan Pembangunan Luar Negeri Inggris (FCDO), dalam sebuah pernyataan.

"Kegiatan ini adalah contoh lain dari tindakan agresif Rusia terhadap Ukraina."

"Perilaku mengganggu ini tidak dapat diterima," kata FCDO.

Baca Juga: Joe Biden: Pasukan Rusia Kembali Merangsek Masuk ke Perbatasan Ukraina dalam Mode Siap Tempur

Namun, Rusia menolak tuduhan AS bahwa mereka bertanggung jawab atas serangan siber terhadap perbankan Ukraina dan situs web pemerintah.

Rusia meyebut tuduhan Amerika Setikat dan Inggris tidak berdasar.

"Kami dengan tegas menolak pernyataan tak berdasar dari pemerintah dan mencatat bahwa Rusia tidak ada hubungannya dengan peristiwa yang disebutkan dan pada prinsipnya tidak pernah melakukan dan tidak melakukan operasi 'jahat' di dunia maya," kata kedutaan Rusia di AS, melaui cuitannya di Twitter, pada Sabtu 19 Februari 2022.

Namun, Kyiv juga turut menyalahkan Moskow atas serangan DDoS di tengah ketegangan yang meningkat sejak Rusia mulai mengerahkan pasukan di dekat perbatasan.***

Editor: Panji Eko Laksmanto

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x