Pertama di Dunia, Pasien Covid-19 di Jepang Terima Transplantasi Paru-paru dari Donor Hidup

- 9 April 2021, 18:15 WIB
Pertama di Dunia, Pasien Covid-19 di Jepang Terima Transplantasi Paru-paru dari Donor Hidup
Pertama di Dunia, Pasien Covid-19 di Jepang Terima Transplantasi Paru-paru dari Donor Hidup /Pixabay/kalhh

PR SUMEDANG - Dokter di Jepang mengumumkan pada Kamis, 9 April 2021 bahwa mereka berhasil melakukan transplantasi jaringan paru-paru pertama di dunia dari donor hidup ke pasien dengan kerusakan paru-paru parah akibat Covid-19.

Penerima transplantasi paru-paru, diidentifikasi hanya sebagai seorang wanita dari wilayah barat Jepang Kansai, pulih setelah hampir 11 jam dioperasi pada Rabu, kata Rumah Sakit Universitas Kyoto, Jepang.

Suami dan dan sang putra yang menyumbangkan sebagian paru-paru milik mereka, juga dalam kondisi stabil setelah melakukan donor hidup pada wanita yang terinfeksi Covid-19 tersebut.

Baca Juga: Meningkat Pesat! Asam Lambung Seolah Menjadi Tren saat Pandemi, Kenali Penyebabnya agar Terhindar

Universitas mengatakan itu adalah transplantasi jaringan paru-paru pertama di dunia dari donor hidup ke orang dengan kerusakan paru-paru Covid-19.

Transplantasi dari donor mati otak di Jepang masih jarang terjadi, dan donor hidup dianggap sebagai pilihan yang lebih realistis bagi pasien.

“Kami menunjukkan bahwa kami sekarang memiliki pilihan transplantasi paru-paru (dari donor yang masih hidup),” kata Dr Hiroshi Date, seorang ahli bedah toraks di rumah sakit yang memimpin operasi, pada konferensi pers, seperti dikutip PikiranRakyat-Sumedang.com dari Channel News Asia.

Baca Juga: Sambut Ramadhan 1442 H, Bacaan Surah Al Mumtahanah Beserta Terjemahan Bahasa Indonesia

Menurutnya, ini merupakan perawatan yang memberi harapan untuk pasien dengan kerusakan paru-paru parah akibat Covid-19.

Universitas Kyoto mengatakan, lusinan transplantasi bagian paru-paru yang diambil dari donor mati otak kepada pasien dengan kerusakan paru-paru terkait Covid-19 telah dilakukan di Amerika Serikat, Eropa dan Tiongkok.

Wanita itu tertular Covid-19 akhir tahun lalu dan mengalami kesulitan bernapas yang dengan cepat memburuk. Dia ditempatkan di mesin pendukung kehidupan yang bekerja sebagai paru-paru buatan selama lebih dari tiga bulan di rumah sakit lain karena paru-parunya rusak parah.

Baca Juga: Dari Soda Kue hingga Cuka Sari Apel, Bahan Berikut Ini Bisa Jadi Obat Alami Sembuhkan Sakit Tenggorokan

Bahkan setelah dia bebas dari virus, paru-parunya tidak lagi berfungsi atau dapat diobati, dan satu-satunya pilihan baginya untuk hidup adalah menerima transplantasi paru, kata universitas.

Suami dan putranya secara sukarela menyumbangkan bagian dari paru-paru mereka, dan operasi dilakukan di Rumah Sakit Universitas Kyoto oleh tim beranggotakan 30 orang yang dipimpin oleh Dr Date. Suaminya menyumbangkan sebagian paru-paru kirinya, dan anak memberikan sebagian paru-paru kanannya.

Dia diharapkan dapat meninggalkan rumah sakit dalam waktu sekitar dua bulan dan kembali ke kehidupan normalnya dalam waktu sekitar tiga bulan, kata universitas tersebut.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x