Kian Mencekam, 18 Pendemo di Myanmar Tewas Setelah Ditembak Polisi

- 1 Maret 2021, 09:00 WIB
Ilustrasi, Gawat! Militer Myanmar Semakin Brutal, 8 Orang Pengunjuk Rasa Tewas Ditembak Menggunakan Peluru Tajam
Ilustrasi, Gawat! Militer Myanmar Semakin Brutal, 8 Orang Pengunjuk Rasa Tewas Ditembak Menggunakan Peluru Tajam /Pixabay/

"Sekretaris Jenderal mendesak masyarakat internasional untuk berkumpul dan mengirimkan sinyal yang jelas kepada militer bahwa mereka harus menghormati keinginan rakyat Myanmar seperti yang diungkapkan melalui pemilihan dan menghentikan penindasan," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric.

Baca Juga: Kode Reedem Free Fire (FF) Hari Senin 1 Maret 2021, Segera Gunakan untuk Ambil Hadiahmu

Di luar sekolah kedokteran Yangon, para dokter dan siswa dengan jas lab putih berserakan setelah polisi melemparkan granat kejut. Sebuah kelompok yang disebut Aliansi medis Whitecoat mengatakan lebih dari 50 staf medis telah ditangkap.

Selain di Yangon, tiga orang tewas ada di Dawei di selatan, dan dua orang tewas di kota kedua Mandalay. Selain itu, menurut penuturan penduduk Sai Tun ada juga seorang wanita yang ditembak di bagian kepala.

Penolakan kudeta telah muncul tidak hanya di jalan-jalan tetapi lebih luas lagi di layanan sipil, pemerintahan kota, peradilan, sektor pendidikan, kesehatan, dan media.

Baca Juga: Hanya Kunjungi Key saat Wamil, Minho SHINee Kecewa dengan Taeyeon Girls' Generation

Aktivis di seluruh Asia mengadakan protes untuk mendukung, dengan seruan "Milk Tea Alliance" yang pertama kali menyatukan aktivis pro-demokrasi di Thailand dan Hong Kong.

Televisi MRTV yang dikelola pemerintah mengatakan lebih dari 470 orang ditangkap pada hari Sabtu. Namun belum diketahui berapa banyak yang ditahan pada hari Minggu kemarin.

Sementara itu, beberapa negara Barat telah memberlakukan sanksi terbatas, para jenderal secara tradisional mengabaikan tekanan diplomatik. Mereka sudah berjanji akan menggelar pemilu baru tapi belum menetapkan tanggal.***

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah