Bersumpah Adakan Pemilihan Bebas, Pemimpin Militer Myanmar Sampaikan Pidato Nasional Pertama Usai Kudeta

- 9 Februari 2021, 09:02 WIB
Pimpinan tertinggi militer Myanmar, Min Aung Hlaing.
Pimpinan tertinggi militer Myanmar, Min Aung Hlaing. /Deutsche Welle

"Perintah ini diterapkan sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata satu pernyataan kotapraja Mandalay.

“Beberapa orang ... berperilaku mengkhawatirkan yang dapat membahayakan keselamatan publik dan penegakan hukum. Perilaku tersebut dapat mempengaruhi stabilitas, keselamatan masyarakat, penegakan hukum, dan keberadaan desa yang damai dan dapat menimbulkan kerusuhan, oleh karena itu tatanan ini larangan berkumpul, berbicara di depan umum, protes dengan menggunakan kendaraan, unjuk rasa," kata pernyataan itu.***

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah