Mereka juga memperkuat anggapan bahwa drama tersebut dikategorikan sebagai "fantasi" dan menarik publik untuk mempertimbangkannya. Mereka menyimpulkan bahwa sponsorship mereka juga sudah berakhir sehingga tidak terkait lebih lanjut dengan masalah tersebut. Namun, setelah kritik atas pernyataan mereka, mereka memutuskan untuk merevisi pernyataan mereka dan memperbarui publik nanti.
Baca Juga: Rating Drakor Mouse dan Sisyphus: The Myth Turun Tipis, You Quiz On The Block Catat Rekor Pribadi
Sebagai informasi, Tiongkok dan Korea Selatan saat ini terlibat dalam perdebatan tentang asal mula banyak pokok budaya Korea, mulai kimchi, taekwondo, hanbok, bendera Korea,yang semuanya diklaim sebagai buatan Tiongkok.
Karena itu, banyak orang Korea yang sangat sensitif tentang konten berbahasa Mandarin di media Korea serta penggambaran budaya Korea yang tidak akurat.
Orang Korea sangat marah ketika program televisi Tiongkok mulai menampilkan orang-orang mereka membuat kimchi sambil mengenakan hanbok. Program-program ini datang segera setelah klaim tersebut.
Baca Juga: Taeyong NCT Mengubah ID Akun Instagram, Ternyata Alasan Diungkap dalam Siaran Langsung
Tuduhan mengklaim bahwa masalah tersebut jauh dari sekadar "mendramatisasi berlebihan", seperti yang pernah dijelaskan oleh seorang profesor sejarah Korea, karena banyak drama Korea dibuat untuk diekspor ke negara-negara lain di kawasan ini, ketidakakuratan dalam penggambaran dapat menyebabkan pemirsa di luar negeri mendapatkan kesan yang salah tentang budaya dan negara.
Dengan demikian, Joseon Exorcist bukan drakor pertama yang mendapat kritik atas masalah ini. Sebelumnya, True Beauty dan Vincenzo juga hadir dalam kontroversi karena mengizinkan produk Tiongkok tersebar di acara tersebut dengan setting Korea Selatan.***