Network
PR SUMEDANG - Terkait dengan pemberitaan video syur artis Gisella Anastasia (GA) alias Gisel dengan Michael Yukinobu de Fretes (MYD) melalui aplikasi AirDrop yang berakhir bocor ke publik, Peneliti Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) Ibnu Dwi Cahyo mengungkapkan transfer file melalui AirDrop kemungkinan kecil orang lain bisa membocorkannya.
Usai video syur itu viral di media sosial, GA dan MYD ditetapkan sebagai tersangka setelah keduanya mengaku bahwa pemeran di video syur adalah mereka berdua.
Tersangka GA mengaku merekam adegan video syur itu, kemudian mengirimkannya kepada tersangka MYD via AirDrop.
Baca Juga: FPI Resmi Dibubarkan Pemerintah, Mohamad Guntur Romli: Cita-Cita Gus Dur
Terkait transfer video via AirDrop, sebagaimana yang dikutip PikiranRakyat-Sumedang.com dari Antara, Ibnu menjelaskan bahwa pengiriman file melalui aplikasi ini seperti mengirim pesan via WhatsApp, bedanya layanan ini menggunakan sistem operasi iOS dan macOS khusus buatan Apple Inc.
Cara kerja AirDrop menggunakan koneksi Bluetooth untuk membuat jaringan Wi-Fi peer-to-peer antar perangkat.
Itu berarti tidak perlu terhubung ke router atau bahkan internet untuk memiliki koneksi AirDrop. Hanya saja harus mengaktifkan Wi-Fi dan Bluetooth.
Baca Juga: 5 Manfaat Luar Biasa Nanas untuk Kesehatan, Salah Satunya Lancarkan Pencernaan
Setiap perangkat membuat firewall di sekitar koneksi dan file dikirim dengan enkripsi, yang sebenarnya membuatnya lebih aman daripada mentransfer melalui email.
AirDrop akan secara otomatis mendeteksi perangkat terdekat yang didukung.
Serta perangkat hanya perlu diletakkan berdekatan untuk membuat koneksi Wi-Fi yang baik, sehingga memungkinkan untuk berbagi file di beberapa ruangan.
Baca Juga: Jadi Cameo di Drama Korea Live On, Ini 5 Potret Terbaru dari Yeonjun TXT
Salah satu keuntungan AirDrop adalah penggunaan Wi-Fi untuk membuat sambungan.
Beberapa aplikasi menyediakan kemampuan berbagi file yang serupa menggunakan Bluetooth. Dan beberapa perangkat Android menggunakan kombinasi Near Field Communications (NFC) dan Bluetooth untuk berbagi file.
Tetapi Bluetooth dan NFC relatif lambat dibandingkan dengan Wi-Fi, yang membuat berbagi file yang lebih besar menggunakan AirDrop jauh lebih cepat dan nyaman.
Baca Juga: Pembubaran FPI Bertepatan Dengan Haul Ke-11 Gusd Dur, Gus Mis: Kado Terindah Tahun Baru
Ibnu menegaskan bahwa orang lain tidak bisa mengakses isi file yang pengirimannya via AirDrop karena dua telepon seluler (ponsel) harus pairing (proses saling mengenal) satu sama salin terlebih dahulu.
"Sebelum kirim file/data ada notifikasi apakah benar akan mengirim ke ponsel orang tersebut, kemudian penerima juga menerima notifikasi. Hal ini hanya bisa antar-iPhone. Jadi, tidak bisa orang lain," ucap Ibnu.
Lantas, jika video itu benar-benar dikirim via AirDrop yang notabene memiliki tingkat perlindungan keamanan yang sangat tinggi, bagaimana bisa video itu tersebar?
Baca Juga: Sebelum Dihapus, Gisel Akui Sempat Share Video Syur via Air Drop pada Michael Yukinobu de Fretes
Menjawab pertanyaan video syur ini bisa tersebar luas di media sosial, Ibnu berpendapat bahwa kemungkinan Gisel dan MYD mengirimkannya kepada orang lain terlebih dahulu.
"Ada kemungkinan, baik GA maupun MYD, yang mengirim kepada orang lain, bisa lewat AirDrop, WhatsApp, atau lewat platform lainnya sehingga akhirnya tersebar luas," jelas Ibnu.
Ibnu yakin ketika perkara ini diperiksa di pengadilan, akan ketahuan siapa saja yang kirim video syur tersebut.
Di sisi lain, kata Ibnu, pengakuan Gisel yang inkonsisten. Sebelumnya, mengaku hilang ponselnya tetapi file sudah dihapus. Terbaru polisi bilang video dikirim lewat AirDrop.***
