Network
SUMEDANG BAGUS - Pemilik Batik Kasumedangan Nafira, Nafisa Sariningsih, menyatakan bahwa batik yang paling diminati oleh konsumen adalah yang memiliki motif khas Sumedang, seperti Mahkota Binokasih, Lingga, dan Cadas Pangeran. Produksi batik di tempatnya mampu menghasilkan sekitar 20 hingga 40 potong dalam sehari, tergantung pada motif yang dikerjakan. Dengan mempertahankan motif-motif khas daerah, Nafira Batik Kasumedangan terus memperkuat identitas Sumedang dalam industri batik.
"Untuk oleh-oleh kebanyakan yang diminati bermotif kelihatan khas Sumedang-nya. Kalau kebanyakan motifnya dicampur bisa memakan waktu lama. Tapi kalau misalnya hanya batiknya satu warna mengandalkan cap saja itu bisa menghasilkan 40 potong," ujar Nafisa.
Di samping kegiatan produksi, Nafira Batik Kasumedangan juga memberikan pelatihan kepada masyarakat umum. Salah satu contohnya adalah pelatihan yang diikuti oleh anggota Persatuan Srikandi Kreatif Indonesia (Persikindo) Kabupaten Sumedang. Meskipun mereka baru pertama kali memegang canting, proses pembatikan dinilai tidak terlalu rumit, tetapi membutuhkan ketekunan. Pelatihan semacam ini tidak hanya meningkatkan keterampilan dalam pembatikan tetapi juga mendukung pelestarian tradisi batik di Sumedang.
Baca Juga: Jabatan Cheka Virgowansyah sebagai Pj Wali Kota Tasikmalaya Diperpanjang
"Kerumitannya itu harus tekun, nanti kalau nggak rapih warnanya akan melebar ke mana-mana. Saya baru pertama megang canting, terus tahu caranya membatik bagaimana, alhamdulillah menyenangkan," kata Peserta Pelatihan Batik, Ratih Kemala Dewi.
Dengan fokus pada produksi batik tulis, diharapkan Nafira Batik Kasumedangan dapat terus mengembangkan ciri khas batik Sumedang yang tidak kalah dengan batik khas daerah lain. Perkembangan batik Kasumedangan sejauh ini cukup bagus dan telah dikenal oleh banyak orang. Melalui pendekatan ini, perajin batik berkontribusi pada pelestarian seni dan warisan budaya lokal sambil terus berinovasi untuk memenuhi selera pasar.***
