Cerita Seputar Kuliner Karedok

- 7 September 2023, 20:15 WIB
Karedok
Karedok /FOTO: Instagram@alunrahma

SUMEDANG BAGUS - Tahukah kamu makanan yang bernama karedok? yaaa benar, karedok adalah makanan yang cukup dikenal disebagian daerah tatar sunda. bisa dimakan sebagai lauk, teman makan nasi, atau bisa dimakan begitu saja. ini sebuah cerita di balik makanan khas sunda ini.

Karedok, hidangan berbahan dasar beragam sayuran mentah yang biasanya dimakan sebagai lauk. Bumbu karedok sederhana, terdiri dari garam, terasi, cikur (kencur), gula, bawang putih, dan daun kemangi (surawung), dengan tambahan cabai jika ingin pedas. Semua bahan ini dihaluskan dengan cobek dan ulekan. Isi sayurannya bisa disesuaikan dengan selera, tetapi yang paling populer adalah karedok kacang panjang, karedok leunca, dan karedok terong.

Asal usul nama "karedok" memiliki kisah menarik. Terdapat sebuah perkampungan di seberang Sungai Cimanuk yang dahulu merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Sumedang Larang. Perkampungan ini mengalami tanah longsor, dan penduduknya terpaksa pindah ke Rancakeong atau Babakan Dodol.

Baca Juga: Pemeriksaan terhadap Wulan Guritno oleh Bareskrim ditunda karena alasan kesehatan

Awalnya, di Rancakeong hanya ada dua keluarga, namun kemudian jumlah penduduknya berkembang pesat menjadi tujuh ratus sepuluh jiwa karena daerah ini memiliki tanah yang subur, sehingga banyak pendatang yang menetap di sana.

Pada masa itu, Sumedang dipimpin oleh seorang bupati bernama Pangeran Aria Suria Atmaja, yang gemar menangkap ikan di sungai dengan menggunakan jala (ngalintar). Dia sering ngalintar di Leuwi Kiara, yang merupakan aliran Sungai Cimanuk dan berdekatan dengan Rancakeong.

Saat Pangeran Aria beristirahat di Rancakeong, warga setempat menyuguhkan hidangan karedok terong. Pangeran Aria merasakan kenikmatan luar biasa saat mencicipi karedok tersebut. Ketika ia kembali dari ngalintar dan menceritakan pengalaman menyantap karedok ini kepada sesepuh Sumedang, mereka penasaran dan ingin mencicipinya.

Pangeran Aria kemudian mengajak sesepuh Sumedang kembali ke Leuwi Kiara dan beristirahat di Rancakeong. Warga pun menjamu bupati dan sesepuh dengan karedok. Sesepuh Sumedang juga merasakan kenikmatan yang sama saat menyantap karedok, sehingga mulai saat itu, Rancakeong berubah nama menjadi Desa Karedok, dan nama ini tetap digunakan hingga sekarang.

Baca Juga: Ini Kuliner Sumedang Lagi

Halaman:

Editor: Helmi Surya

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x