Pengelolaan Sampah di TPAS Cibeureum

- 31 Agustus 2023, 22:29 WIB
Ilustrasi Sampah
Ilustrasi Sampah /FOTO: sumedangkab.go.id

SUMEDANG BAGUS - Pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Cibeureum, yang terletak di Kecamatan Cimalaka, masih dilakukan dengan metode manual untuk meratakan sampah. Ini berarti bahwa pekerja atau petugas TPAS secara langsung melakukan pengaturan dan perataan posisi sampah yang masuk ke area pembuangan akhir secara manual. Metode manual ini melibatkan pekerjaan fisik dalam mengatur tumpukan sampah, seperti menggeser dan meratakan menggunakan peralatan sederhana.

Penting untuk memastikan bahwa pengelolaan sampah dengan metode manual ini tetap mematuhi standar kebersihan, kesehatan, dan lingkungan. Metode ini mungkin membutuhkan koordinasi yang baik serta pemahaman tentang cara mengelola sampah dengan aman dan efisien.

"Pengelolaan sampah di TPAS Cibeuruem masih dengan sistem manual. Belum dilakukan dengan sentuhan-sentuhan teknis yang lebih modern," ujar Kepala Bidang Pengelolaan Sampah pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Sumedang Helmi Hasanudin, Rabu, 30 Agustus 2023.

Baca Juga: The Ocean Cleanup Angkat 11 Ton Sampah Plastik dari Samudera Pasific

Menurut Helmi, selama ini Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Cibeureum telah menerapkan sistem open dumping, yang berarti sampah dibuang begitu saja tanpa melalui proses perlakuan tertentu, di tempat pembuangan akhir tersebut. Helmi juga menekankan bahwa untuk melaksanakan pengolahan sampah dengan sistem open dumping, diperlukan peralatan yang lebih lengkap seperti kendaraan dozer dan kendaraan compactor. Peralatan ini diperlukan untuk memadatkan dan mengompaksi sampah sebelum dibuang ke area pembuangan akhir.

Sistem open dumping, jika dilakukan dengan benar dan dilengkapi dengan peralatan yang sesuai, sebenarnya dapat memberikan manfaat dalam mengelola sampah. Namun, pengelolaan sampah dengan sistem ini perlu mematuhi standar tertentu untuk meminimalkan dampak lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar.

Kasubag TU TPAS Cibeureum Sapna Sukarsa mengatakan fasilitas lain yang diperlukan adalah instalasi saluran pembuangan gas metan yang dihasilkan dari gunungan sampah. Sebelumnya, instalasi itu tersedia saat lokasi TPAS belum dipindah ke lokasi yang sekarang. Mengingat lokasi TPAS yang sekarang merupakan lokasi baru dari lokasi sebelumnya yang jaraknya berdekatan.

Baca Juga: Jepang Buang Limbah Nuklir

"Lokasi TPAS terpaksa dipindah lantaran lokasi sebelumnya terjadi longsor hingga menyebabkan kerusakan pada Instalasi pengolahan air limbah atau IPAL dan pengolahan gas metan. Jadi tertimbun oleh sampah, dan sekarang hanya menyisakan puing-puingnya saja. Itulah kenapa lokasi TPAS dipindah ke sini sekarang," kata Helmi.

Halaman:

Editor: Helmi Surya

Sumber: sumedangkab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x