Menurut penelitian, Dejavu lebih sering terjadi pada remaja karena aktivitas yang padat, sehingga memicu stres dan mempengaruhi cara kerja otak. Tapi tenang aja, layaknya komputer yang memproses informasi, wajar jika otak kita sesekali error.
Baca Juga: Kenali Penyebab dan Cara Atasi Rambut Kering Sering Kusut Hanya dengan 5 Bahan Alami Ini
Sebagian besar manusia pernah mengalami Dejavu. Dejavu tidak berbahaya apabila terjadi 1 atau 2 kali seumur hidup. Nah, kalau dejavu sudah menganggu kegiatan sehari-hari, Anda bisa berkonsultasi ke dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Mengapa bejavu bisa terjadi?
Masih belum diketahui penyebab pasti Dejavu secara neurologis, psikologis atau patologis. Namun ada beberapa teori spiritual tentang mengapa hal itu terjadi.
Ellis, bahwa banyak spekulasi mengenai dejavu dan bagaimana kaitannya dengan mimpi, reinkarnasi, dan ingatan bawah sadar kita.
Dejavu juga telah dikaitkan dengan mimpi prekognitif (alias mimpi yang tampaknya bisa memprediksi masa depan) dan dejereve, yang diterjemahkan menjadi "sudah bermimpi" dan menggambarkan sensasi bahwa seseorang telah memimpikan sesuatu sebelum itu terjadi dalam kehidupan nyata.
Baca Juga: Jangan Takut, Begini Cara Mendeteksi Mata Batin Anda yang Telah Terbuka
Ellis menambahkan bahwa dari perspektif spiritual, Dejavu dianggap terkait dengan transendensi. Penulis spiritual Shannon Kaiser sebelumnya memberi tahu sesuatu yang serupa, menjelaskan bahwa sinkronisitas yang sering terjadi, termasuk Dejavu , dapat menjadi tanda kebangkitan spiritual.
Meskipun Dejavu dianggap masih menjadi misteri, hal itu biasanya tidak menimbulkan kekhawatiran, dan lebih merupakan fenomena yang luar biasa.