Mengenai cara kerjanya, tipe ini cukup rumit karena pada saat mesin hidup, poros input akan langsung memutar counter gear yang dibuat agar selalu terhubung dengan output gear.
Baca Juga: Capek Ditagih Terus-terusan? Ini Cara Kuno yang Bisa Dipraktikkan untuk Melunasi Hutang Pinjol
- Tipe Syncron Mesh
Sistem transmisi ini adalah sistem transmisi yang banyak digunakan pada kendaraan bertransmisi manual saat ini, karena dianggap mampu memberikan perpindahn gigi yang lebih halus.
Konstruksi transmisi ini seluruh roda gigi pada main shaft terhubung bebas. Sedangkan syncron mesh dengan poros utama terhubung sliding. Transmisi jenis ini dapat menyamakan putaran antara input dan output shaft.
Keuntungan transmisi ini juga memungkinkan perpindahan gigi dengn lembut dan cepat tanpa menimbulkan bahaya pada gigi dan tidak memerlukan injakan dengan kopling ganda.
Baca Juga: Rusia Gencarkan Invasi ke Ukraina Pagi Ini ke Kyiv, Dmytro Kuleba: Ini Perang Agresi!
- Sistem Transmisi Otomatis
Sistem ini menggunakan metode automatic gear shafting, sehingga tetap pada kecepatan 1 – 2 serta seterusnya. Pemindahan gigi berlangsung secara otomatis.
Transmissions Control Module, jadi komponen yang memindahkan gigi melalui tuas selenoid sebagai aktuatornya. Namun meskipun bekerja secara otomatis, jenis transmisi ini tetap dilengkapi dengan tuas transmisi untuk memposisikannya pada posisi netral (N), park (P), driving (D), reverse (R), dan M.
Pada posisi D, sistem akan secara otomatis bekerja. Tentunya tidak adanya sebuah kopling pada jenis transmisi ini.
Baca Juga: Banjir Bandang di Kabupaten Seram Bagian Timur Sebabkan 842 Jiwa Mengungsi