Capres Ganjar Pranowo Sudah Selesai Dengan Dirinya akan Membawa Indonesia Keluar dari MICT

1 Mei 2023, 18:09 WIB
Syarif Bastaman tentang Capres Ganjar Pranowo Sudah Selesai Dengan Dirinya akan membawa Indonesia Keluar dari MICT /

SUMEDANG BAGUS - MICT(Middle Income Country Trap) atau Jebakan negara berpenghasilan menengah adalah istilah yang sudah mulai akrab di telinga kita. Negara kita dengan income per kapita 4000 USD sudah masuk Negara G20 yakni 20 negara-negara dengan kapasitas ekonomi terbesar di dunia.

Bahkan baru saja kita melepaskan posisi sebagai Presidensi G20 dimana Indonesia dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi memperoleh sambutan, respek dan pujian luar biasa dari masyarakat dunia. Banyak sekali “people on the street” di negara-negara barat seperti USA sekarang mulai mengenal Indonesia, bukan hanya Bali.

Patut diakui ini berkat keberhasilan kepemimpinan Pak Jokowi yang “out of the box” tapi sangat fokus pada percepatan pembangunan infrastruktur yang luar biasa cepat dibarengi dengan program hilirisasi di bidang mineral dan pertanian.

Presiden Jokowi sungguh telah mewariskan kepada kita harta melimpah berupa insfrastruktur jalan toll, jalan biasa, bandara, pelabuhan, waduk-waduk untuk irigasi pertanian, pembangkit listrik yang sangat banyak yang tentu semua itu menjadi bekal dan modal bagi estafet kepemimpinan berikutnya agar kita benar-benar bisa keluar dari MICT.

Baca Juga: Pemain Muda Persib, Ferdiansyah Dapat Perpanjangan Kontrak

Mohon diingat, kebanyakan negara tidak berhasil keluar dari MICT, mereka seumur hidup menjadi negara dengan income per kapita menengah atau sekitar 5000an usd.

Bahkan banyak yang kemudian turun kembali menjadi negara miskin, biasanya karena korupsi, konflik internal, perang juga karena faktor fundamentalisme. Banyak pengamat termasuk Bank Dunia dan banyak pemimpin-pemimpin negara maju meramalkan Indonesia, jika tetap dalam track yang benar sesuai dengan tatanan yanh sudah dipersiapkan sebelumnya, akan dapat keluar dari MICT dan naik menjadi negara dengan income tinggi dalam waktu 10 tahun yad.

Dalam kurun itu, per kapita kita, dengan melanjutkan program dan memanfaatkan infrastruktur yang melimpah dapat mencapai 12,000 usd atau 3 kali dari saat ini. Kita bisa mengejar Singapore dan Korea Selatan menjadi negara maju atau negara kaya. Syaratnya sederhana, kita fokus pada pembangunan. Pembangunan yang berkualitas, yaitu yang merata dan berkeadilan.


Maka itu pilpres 2024 adalah peristiwa penting dan strategis agar kita bisa menggunakannya sebagai momentum untuk kita melanjutkan pembangunan kalau perlu dengan lebih cepat lagi dan lebih berkualitas.
Kita alumni Unpad, adalah kelompok masyarakat intelektual, terdidik.

Ciri masyarakat intelektual adalah memiliki fondasi teoritis, logika atau akal sehat yang kuat serta memiliki standard ethics yang tinggi. Kita disebut sebagai kelas menengah dalam masyarakat, yaitu kelas yang rasional dan independen. Kelas yang sering disebut sebagai “agent of change”. (Btw independen adalah ciri budaya sunda “ngadunungan kana hulu sorangan”).

Kita bukan orang-orang yang mendukung pilihan secara membabi buta, melupakan akal sehat dan bukan juga yang rela melacurkan harga diri, nama baik kita. Dalam konteks itulah kita sepakat mendukung Ganjar Pranowo tanpa pamrih kecuali ingin agar dalam 10 tahun ke depan bangsa Indonesia naik kelas menjadi negara maju, negara kaya.

Sudah Selesai dengan Dirinya

Melanjutkan tulisan saya, dalam rangka mempertebal fondasi keyakinan pilihan kita pada GP untuk jadi Presiden RI ke 8 (semoga juga ke 9), saya ingin menyampaikan bahwa Indonesia ini membutuhkan pemimpin yang tidak memiliki kepentingan pribadi terutama dalam soal menumpuk kekayaan.

Zero vested interest! Pemimpin publik itu idealnya adalah orang-orang yang memang siap untuk mewakafkan dirinya, waktunya, tenaganya, pikirannya dan hidupnya bagi semata-mata kepentingan dan keuntungan publik tanpa berharap balas dalam bentuk kekayaan, kemudahan hidup atau kemewahan.

Pemimpin ideal adalah orang yang hanya berharap imbalan kerja kerasnya berupa senyuman rakyat, teriakan-teriakan gembira, salaman erat dan pelukan hangat. Pak Jokowi adalah typical seperti itu. Kekuatan beliau adalah cinta tulusnya kepada rakyat dan fokus pikiranya 24 jam sehari hanya untuk membahagiakan rakyat.

Betul-betul tidak punya keinginan untuk menggunakan jabatannya bagi keuntungan pribadi dan keluarga. Beliau tidak menumpuk kekayaan apalagi korupsi. Jauh. Zero vested interest. Beliau adalah orang yang mengenal kata “cukup”. Orang yang Sudah Selesai Dengan Dirinya!

Nah sekarang sosok itu ada pada GP. Mereka berdua berasal dari latar belakang kehidupan dan lingkungan yang mirip-mirip. Lingkungan kehidupan dan tempaan pengalaman hidup seperti kebanyakan kita. Maka itu saya yakin GP akan meneruskan legacy Pak Jokowi. Dia juga sudah Selesai Dengan Dirinya! Dia tidak akan korupsi atau KKN.

Dia tahu betul bahwa syarat utama agar negri ini naik kelas menjadi negara maju dengan income tinggi, meningkatkan income per kapita kita dari 4000 USD menjadi 12000 USF dalam 10 tahun, keluar dari MICT adalah dengan menerapkan good governance, clean government dan membentengi pemerintahan dari rongrongan oligarki yang akan melahirkan korupsi dan high cost economy.

Saya sahabat GP sejak lama, mungkin pandangan ini bersifat obyektifitas yang subyektif, tapi anggaplah saya orang yang agak jujur dan agak kritis, sehingga pengalaman dan kesaksian ini bolehlah dijadikan referensi tambahan bagi perkuatan fondasi keyakinan pilihan kita. Salam. (Syarif Bastaman Alumni Unpad FH82) .***

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Tags

Terkini

Terpopuler