Ma'ruf Amin Sebut Indonesia Kecewa pada Pernyataan Presiden Prancis hingga Soal Kekerasan

- 1 November 2020, 09:07 WIB
Ma'ruf Amin.
Ma'ruf Amin. /Instagram/ @kyai_marufamin

PR SUMEDANG - Ikhwal kekerasan serta pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Pemerintah Republik Indonesia menyatakan sikap atas polemik tersebut.

Pertemuan dengan beberapa tokoh agama pada Sabtu, 31 Oktober 2020 dilakukan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin, serta beberapa Menteri dari kabinet Indonesia Maju.

Melalui akun Twitternya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan bahwa dirinya mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan bersama perwakilan antar umat beragama.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun Pernikahannya, Maia Estianty Dapat Kado Spesial dari Raffi Ahmad

Adapun beberapa tokoh agama yang hadir dalam pertemuan tersebut antara lain, Majelis Ulama Indonesia, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Konferensi Wali Gereja Indonesia, Persekutuan Gereja Indonesia, Parisada Hindu Dharma Indonesia, Persatuan Umat Budha Indonesia, serta Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia.

"Assalamu'alaikum. Alhamdulillah, hari ini saya mendampingi Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dan diskusi bersama perwakilan antarumat beragama di Istana Merdeka, Jakarta. Kami membahas perkembangan dunia terkait persaudaraan antarumat beragama," tulis Ma'ruf Amin, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dalam cuitan akun @Kiyai_MarufAmin pada 31 Oktober 2020.

Senada dengan Presiden Jokowi, lebih lanjut disampaikan Ma'ruf Amin bahwa sebagai negara yang berdaulat, Indonesia mengecam terjadinya kekerasan di Kota Paris dan Nice, yang menelan korban jiwa.

"Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat mengecam terjadinya kekerasan di Kota Paris dan Nice yang mengakibatkan korban jiwa," tulisnya.

Di samping itu, mantan Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu mengungkapkan bahwa Republik Indonesia kecewa atas pernyataan Presiden Perancis Emmanuel Macron, lantara telah melukai perasaan umat Islam seluruh dunia.

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah