Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Membuat Bandara Sam Ratulangi Ditutup

- 19 April 2024, 14:31 WIB
Abu vulkanik akibat erupsi Gunung Ruang ganggu penerbangan
Abu vulkanik akibat erupsi Gunung Ruang ganggu penerbangan /PVMBG

SUMEDANG BAGUS -- Erupsi Gunung Ruang masih menyisakan abu vulkanik yang mengganggu wilayah udara hingga Jumat 19 April 2024. Hal tersebut tentunya berdampak pada keamanan dan keselamatan penerbangan sehingga Otoritas bandar udara (bandara) telah menerbitkan notifikasi terkait kondisi itu.

Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, erupsi yang terjadi sejak Selasa 16 April 2024, berdampak pada penutupan operasional Bandara Internasional Sam Ratulangi di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Bandara yang berjarak sekira 95 km dari Gunung Ruang masih tutup sementara waktu.

Baca Juga: Gunungapi Ruang Masih Level Awas, Warga Direkomendasikan Mengungsi di Atas Radius 6 Km

"Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)  memonitor penutupan bandara diperpanjang hingga hari ini, Jumat 19 April, pukul 06.00 – 18.00 WITA," ujar Abdul Muhari dalam keterangan pers tertulis pada Jumat 19 April 2024.

Distribusi abu vulkanik Gunung Ruang terpantau hingga Kabupaten Minahasa Utara pada Kamis 18 April. Sejumlah wilayah kecamatan terdampak abu vulkanik, diantaranya Kecamatan Likupang Barat, Wori, Likupang Timur dan Likupang Selatan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa Utara pun mengimbau warga untuk menggunakan masker dan tetap tenang, khususnya dalam menyikapi informasi hoaks.

Perkembangan informasi pada Kamis malam 18 April, pukul 23.00 WIB, BNPB memantau Pelabuhan Tagulandang saat ini dioperasikan untuk mobilisasi evakuasi dan pendistribusian bantuan kepada masyarakat terdampak. Pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) telah mengaktifkan pos komando yang berada di Desa Apengsala. Desa tersebut berjarak 15 km dari Gunung Ruang.

Pascaerupsi eksplosif, jaringan listrik dan komunikasi lumpuh di Kampung Laing Patehi yang berada di Pulau Ruang. Sedangkan di Desa Lumbo di Pulau Tagulandang, kondisi jaringan komunikasi tidak berfungsi secara optimal.

Pengungsian yang telah didata BPBD berada di Pulau Tagulandang berjumlah 272 KK atau 838 jiwa. Mereka yang berasal dari Desa Laingpatehi berjumlah 166 KK (506 jiwa) dan Desa Pumpente 106 KK (332 jiwa).

Sementara itu, evakuasi juga dilakukan pada masyarakat yang berada di Pulau Tagulandang, khususnya di sisi barat yang berhadapan dengan Pulau Ruang. Pendataan masih terus dilakukan pemerintah daerah, dengan data sementara berjumlah 6.045 jiwa. Mereka berasal dari Kelurahan Bahoi dan Kelurahan Balehumara.

Halaman:

Editor: B. Hartati

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x