Badan Geologi Mengimbau agar Masyarakat Menjauh dari Aliran Sungai yang Berhulu di Puncak Marapi

- 6 April 2024, 11:24 WIB
Analisis Gunungapi Marapi oleh Badan Geologi Kementerian ESDM
Analisis Gunungapi Marapi oleh Badan Geologi Kementerian ESDM /Badan Geologi

SUMEDANG BAGUS -- Berdasarkan rekaman seismograf di Pos Pemantauan Gunung Api Marapi Bukittinggi, pada Jumat 5 April 2024, sekira pukul 14.00 sampai 15.30 WIB, terjadi getaran/ tremor yang berasal dari hujan lebat di sekitar puncak gunung tersebut. Akibatnya, terjadi banjir lahar di beberapa lokasi.

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid dalam keterangan pers tertulis menyatakan, lokasi-lokasi tempat terjadinya banjir lahar tersebut diantaranya: Bukik Batabuah Kecamatan Candung (memutus jalan Bukik Batabuah-Lasi), Nagari Aia Angek Kecamatan Sepuluh Koto (memutus jalan Padang Panjang-Bukittinggi), dan Kecamatan Sungai Pua. Banjir lahar juga mengalir di beberapa sungai yang mengalir ke Kecamatan Batipuah.

Baca Juga: Gunung Marapi Kembali Mengalami Erupsi, Warga Diimbau Tak Mendekat

"Sejak sekitar pukul 18.30 WIB hingga siaran pers ini disusun, rekaman seismograf masih mengindikasikan adanya hujan yang turun di wilayah Gunung Marapi. Sehubungan dengan hal itu, sebagai bentuk kewaspadaan terhadap lahar, maka diimbau kembali agar masyarakat untuk sementara waktu menjauhi bantaran/ aliran sungai-sungai yang berhulu di bagian puncak Gunung Marapi," ujar Muhammad Wafid dalam keterangan tertulisnya.

Ia pun mengungkapkan, hingga saat ini tingkat aktivitas Gunung Marapi masih tetap pada Level III (Siaga) dengan rekomendasi sebagai berikut:

1. Masyarakat di sekitar G. Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 km dari
pusat erupsi (Kawah Verbeek) G. Marapi.
2. Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/ aliran/ bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Marapi agar selalu mewaspadai potensi/ ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
3. Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta menggunakan perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.
4. Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.
5. Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan G. Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukittinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas G. Marapi.
6. Masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi G. Marapi melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (facebook, twitter, dan instagram).

Secara adiministratif, Gunungapi (G.) Marapi secara administratif terdapat di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, dengan ketinggian puncak 2.891 mdpl pada koordinat 0o 22’ 47,72” LS - 100o 28’ 16,71” BT. Aktivitas G. Marapi dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Marapi yang berada di Jl. Prof. Hazairin No. 168 Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat.

Rangkaian erupsi G. Marapi terjadi berkali-kali sejak 3 Desember 2023. Hingga saat ini, erupsi tersebut telah menghasilkan deposit material letusan berukuran abu, lapili, hingga batu/bom vulkanik di daerah puncak dan lereng G. Marapi. Pada saat turun hujan, air mengisi aliran sungai dan bercampur dengan endapan material vulkanik. Akibatnya, terjadi banjir lahar yang akan mengalir ke daerah dengan elevasi yang lebih rendah terutama mengikuti aliran sungai-sungai yang berhulu langsung di puncak G. Marapi.***

 

Halaman:

Editor: B. Hartati


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x