Menurut Hari, perbedaan latar belakang usia tersebut membuat Gibran lebih mampu memahami tren isu-isu yang sedang berkembang di kalangan para pemuda. Dia menambahkan, potensi dampak positifnya sangat besar jika hanya ada Gibran yang mewakili usia muda di dalam pasangan Prabowo-Gibran.
Pemilih muda, terutama yang tergabung dalam daftar pemilih tetap (DPT) milenial dan generasi Z, memiliki andil signifikan dalam pesta demokrasi tahun depan, mencapai 56,45 persen dari total DPT. Rinciannya adalah sebanyak 68.822.389 pemilih milenial (33,60 persen) dan 46.800.161 pemilih generasi Z (22,85 persen) dari total DPT yang mencapai 204.807.222 pemilih.
Meskipun peluang meraih suara dari pemilih muda terbuka lebar bagi pasangan Prabowo-Gibran, Hari menekankan pentingnya Gibran membangun citra kuat sebagai sosok yang dapat mewakili aspirasi dan harapan generasi muda. Sebagai anak sulung dari Presiden Joko Widodo, Gibran harus bekerja keras untuk meyakinkan pemilih milenial dan generasi Z bahwa dia adalah pemimpin yang mampu membawa perubahan positif bagi Indonesia.
Pilpres 2024 di Indonesia diprediksi akan menjadi pertarungan yang sengit, dan peran Gibran Rakabuming Raka sebagai kandidat muda di samping Prabowo Subianto dapat menjadi salah satu faktor penentu dalam upaya meraih dukungan pemilih muda.***