Network
SUMEDANG BAGUS - Kabut asap yang tebal kembali melanda Sungai Musi di Palembang, Sumatera Selatan, menimbulkan gangguan serius dalam pelayaran dan kesehatan masyarakat setempat. Situasi ini terjadi akibat kebakaran rawa gambut yang kerap melanda wilayah ini selama musim kemarau.
Kapal-kapal dan perahu-perahu yang biasa melintasi Sungai Musi terpaksa melambatkan laju mereka karena pandangan yang terbatas akibat kabut asap. Udara yang panas dan berbau daunan terbakar juga membuat penduduk setempat kesulitan bernapas, menyebabkan meningkatnya kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Baca Juga: Ketua BRIN: Konsumsi Beras Tinggi Membuat Masyarakat Indonesia Rentan Terkena Diabetes
Selama bulan September 2023, banyak kapal tongkang dan speedboat harus menunda perjalanan mereka dari Palembang ke wilayah Kabupaten Banyuasin. Kondisi ini bukan hal baru, karena setiap musim kemarau sering terjadi kebakaran rawa gambut di sejumlah wilayah di Sumatera Selatan.
Upaya telah dilakukan untuk merestorasi rawa gambut, dengan pembentukan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM). Namun, tantangan besar masih ada, terutama dalam menjaga perusahaan perkebunan dan kehutanan agar mematuhi regulasi yang ada untuk mencegah kebakaran rawa gambut.
Baca Juga: Hari Batik Nasional, Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Lestarikan Seni dan Budaya Indonesia
Pemerintah setempat dan organisasi lingkungan aktif bekerja sama untuk mengurangi dampak kabut asap ini, namun, solusi jangka panjang masih perlu ditemukan. Masalah kabut asap dan kebakaran rawa gambut tetap menjadi tantangan rutin bagi Sumatera Selatan, membutuhkan kerja keras dan komitmen bersama untuk mengatasinya.
Sementara upaya terus dilakukan untuk mengatasi masalah ini, masyarakat setempat dihimbau untuk tetap waspada terhadap dampak buruk kabut asap dan mengikuti panduan kesehatan yang telah diberikan untuk menjaga diri mereka sendiri dan keluarga mereka.***
