Berniat Bangun Landasan SpaceX di Pulau Biak, Elon Musk Langsung Diamuk Masyarakat Papua

- 10 Maret 2021, 21:15 WIB
Ilustrasi peluncuran satelit spaceX Elon Musk yang direncanakan oleh Pemerintah di Biak, Papua. Masyarakat setempat menolak peluncuran tersebut.
Ilustrasi peluncuran satelit spaceX Elon Musk yang direncanakan oleh Pemerintah di Biak, Papua. Masyarakat setempat menolak peluncuran tersebut. /Satelit ASEAN

PR SUMEDANG – Pendiri sekaligus CEO SpaceX Elon Musk menuai protes atau diamuk masyarakat Biak, Papua usai ditawari sebagian Pulau di Biak untuk peluncuran landasan SpaceX.

Tawaran tersebut telah dikemukakan oleh seorang perwakilan pemerintah Indonesia sejak Desember 2020 lalu, Seperti yang dikutip PikiranRakyatSumedang.com dari The Guardian.

Setelah itu, perwakilan pemerintah Indonesia mengungkapkan penawaran lokasi tersebut merupakan lahan potensial untuk proyek Spacex dan telah memperkirakan bahwa pembangunan landasan peluncuran ini akan berdampak positif bagi perekonomian penduduk Papua.

Baca Juga: Spoiler Drama Penthouse Season 2 Episode 7 dan 8: Fitting Baju Pengantin, Tensi Seo Jin dan Dan Tae Meningkat

Proyek di pulau Biak yang digadang-gadang menjadi Pulau Luar Angkasa ini dikabarkan sedang dalam proses Musyawarah antara Masyarakat Biak dengan Pemerintah setempat.

Disisi lain, sebagian penduduk lokal menentang proyek ini karna menganggap pembangunan tersebut akan merusak lingkungan dengan terjadinya penyempitan hutan yang akan mengancam kelangsungan hidup mereka.

Selain itu Manfun Sroyer Selaku kepala suku di pulau Biak, Papua juga mengutarakan hal yang sama dengan kekhawatiran akan masa depan serta terusir dari kampung halamannya itu.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Bus Pariwisata Masuk Jurang di Wado Sumedang, Puluhan Orang Meninggal Dunia

Manfur juga mengungkapkan bahwa kejadian tersebut bukan kali pertama di Papua, Sejak 2002 lalu Russia pun menginginkan hal yang sama pada pulau Biak,  pembangunan tersebut hanya membawa dampak buruk bagi masyarakat karena telah terjadi tindak intimidasi pada masyarakat ungkapnya.

Pembangunan landasan juga berdampak buruk bagi mata pencaharian masyarakat, sebab mayoritas luas lahan yang dibangun merupakan wilayah perburuan tradisional warga Biak.

“Ini sudah merusak ekosistem dan mengancam kelangsungan hidup masyarakat Biak, mereka hanya ingin hidup sederhana tanpa kehancuran yang datang pada pulau itu,” tutur Benny Wenda, Pemimpin dari Gerakan Pembebasan Untuk Papua Barat (GPUPB).

Baca Juga: Jadi Seok Kyung di The Penthouse 2, Han Ji Hyun Ternyata Miliki Latar Belakang Akademis Luar Biasa

Seorang pakar lingkungan dari papua mengatakan hal yang sama ia mengkhawatirkan pembangunan yang terjadi di lokasi tersebut hanya akan merusak ekosistem yang ada disana ungkapnya.

Papua yang kaya akan nikel dan tembaga ini dimanfaatkan Presiden Indonesia sebagai pemikat perusahaan yang dipimpin oleh Elon musk tersebut sebagai bahan utama untuk pembuatan roket dan kendaraan listrik Tesla.

Elon Musk juga mengungkapkan akan terjadi kontrak rekayasa untuk jangka waktu yang lama Jika pertambangan nikel dianggap efisien.

Pemprov Papua menilai pembangunan pelabuhan di Biak ini akan membawa dampak ekonomi yang positif bagi pemerintah daerah dan masyarakat setempat.

Editor: Nur Annisa

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x