Makan Mie Ayam Pemberian Donatur, 44 Pengungsi Longsor di Nganjuk Keracunan Massal

- 19 Februari 2021, 17:45 WIB
Pasien korban keracunan makan mie ayam masih dirawat di Puskesmas Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Jumat, 19 Februari 2021.
Pasien korban keracunan makan mie ayam masih dirawat di Puskesmas Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Jumat, 19 Februari 2021. /Antara Jatim/

PR SUMEDANG - Para pengungsi yang terdampak longsor Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, dikabarkan mengalami keracunan massal.

Sekira 44 orang pengungsi dan relawan bencana tanah longsor di Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk saat ini dalam perawatan usai mengalami sakit perut.

Diketahui kejadian keracunan massal itu berawal dari hidangan mie ayam.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: 19 Februari 2010, Tiger Woods Mengakui Perselingkuhan di Depan Publik

Mie ayam itu diketahui merupakan bantuan dari donatur, yang dikirim pada Kamis sore sebagai bantuan sosial kepada korban longsor Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk.

Kejadian itu dipertegas oleh salah seorang korban keracunan massal, Arif Firmansyah.

Dirinya dengan dua orang temannya sebelumnya makan mie ayam yang disiapkan para relawan.

Baca Juga: Lirik Lagu Night Air - Doyoung NCT (OST Part 2 Cafe Midnight) dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Arif memakan hidangan mie ayam itu pada Kamis malam, 18 Februari 2021, sekira pukul 18.00 WIB.

Namun, selang enam jam setelah mengonsumsi mie ayam tersebut, Arif merasakan mual dan sakit di perutnya.

Mengingat banyaknya mie ayam yang disediakan oleh petugas, makanan tersebut lantas diberikan kepada pengungsi maupun relawan bencana tanah longsor Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk tersebut.

Baca Juga: Lirik Lagu I.M Monsta X - God Damn Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

Mie ayam tersebut dimasak oleh petugas di depan kantor Kecamatan Ngetos, dengan alat kompor tersendiri, bukan dari dapur umum.

Menindaklanjuti kasus keracunan massal ini, Kapolres Nganjuk AKBP Harviadhi Agung Pratama mengungkapkan ada kandungan formalin dalam mie ayam yang dikirimkan donatur.

"Saya perintahkan dari reskrim mengambil sampel mie, kuah, saus, kecap dan juga sayuran yang dicampur. Tadi malam sudah minta bantuan untuk food security dari kedokteran di Nganjuk. Nitrit nol, sianida nol, arsenin nol, tapi formalin 10,” kata Harviadhi.

Baca Juga: Izinkan Pertandingan Sepak Bola Piala Menpora 2021, Kapolri: Protokol Kesehatan Menjadi Syarat Utama

Insiden ini lantas mengingatkan kembali dengan keracunan massal yang terjadi masih di daerah Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk pada Desember beberapa waktu lalu.

Bedanya, keracunan massal beberapa waktu lalu diakibatkan makanan dari nasi kotak pemberian warga yang menyelenggarakan selamatan akikah di Desa Ngetos.

Keracunan massal tersebut membuat belasan warga dibawa ke Puskesmas Ngetos.

Mereka dari berbagai usia, mulai anak-anak hingga orang dewasa dan langsung mendapatkan perawatan intensif karena dehidrasi.***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x