Menhan Prabowo Lama Tidak Terdengar, Kini Muncul Sampaikan 9 Kebijakan Kemhan

- 14 Januari 2021, 13:50 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. //ANTARA/HO-Humas Setjen Kemhan/pri.

PR SUMEDANG – Sudah lama tidak mendengar Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, akhirnya dalam Rapat Pimpinan (Rapim) di Kantor Kemhan, Rabu, 13 Januari 2021, Prabowo menyampaikan sembilan kebijakan pertahanan negara Tahun 2021.

Kebijakan pertahanan tersebut, merupakan pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan Kementerian Pertahanan.

Seperti yang dikutip PikiranRakyat-Sumedang.com dari Antara News, berikut sembilan kebijakan yang menjadi pedoman penyelenggaraan Kementerian Pertahanan (Kemhan).

Baca Juga: Langgar Prokes Usai Divaksin Covid-19, Raffi Ahmad Minta Maaf: Murni karena Keteledoran Saya

Pertama, melanjutkan penanganan pandemi Covid-19 melalui upaya peningkatan kapasitas pertahanan yang berupa sarana prasarana, dan pelayanan kesehatan Rumah Sakit Kemhan dan TNI.

Kedua, penyiapan Sumber Daya Manusia Pertahanan Negara melalui pembentukan program Sarjana S1 Unhan.

Ketiga, penguatan fungsi pembinaan sumber daya pertahanan dan pembangunan cadangan logistic nasional.

Keempat, melanjutkan pembangunan postur TNI untuk pemenuhan kekuatan pokok melalui modernisasi Alutsista matra darat laut dan udara, dan pengembangan personel dengan menerapkan rightsizing dan proportional grows yang disesuaikan dengan pengembangan satuan TNI.

Baca Juga: Donald Trump Tidak Terima Diblokir dari Berbagai Platform Medsos, Janjikan Pengumuman Besar

Kelima, adanya pembentukan komponen cadangan matra darat, laut, serta matra udara yang disesuaikan dengan kebutuhan matra guna memperkuat komponen utama.

Keenam, penguatan kerjasama pertahanan dan keamanan khususnya dengan negara-negara ASEAN dan kawasan Pasifik Selatan.

Ketujuh, penguatan pertahanan di wilayah-wilayah Selat Strategis dengan memperkuat costal missile defence system dan costal surveillance system.

Kedelapan, pengembangan industri pertahanan nasional melalui peningkatan promosi kerjasama dan mengimplementasikan kebijakan imbal dagang, kandungan lokal untuk meningkatkan kemampuan industri.

Baca Juga: Pandemi Masih Melanda Dunia, 20.000 Boneka Beruang Ikut Hibernasi di Hungaria

Kesembilan, pembangunan wilayah pertahanan yang bertumpu pada pulau-pulau besar secara mandiri, dengan melakukan penyiapan cadangan pangan, air, energy.

Serta sarana nasional lainnya untuk mewujudkan pusat-pusat logistik pertahanan yang tersebar di seluruh NKRI.

Dalam sembilan kebijakan pertahanan tersebut dirumuskan berdasarkan empat aspek.

Pertama prediksi ancaman, kedua doktrin pertahanan negara, ketiga kondisi geografis negara indonesia dan keempat adalah kebijakan negara dalam mendukung kepentingan nasional.

“Kompleksitas ancaman perlu dipahami dan dimengerti oleh segenap unsur pertahanan negara. Untuk itu, Kementerian Pertahanan terus mengembangkan strategi dan kebijakan pertahanan negara serta implementasinya,” ujar Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah