Selain Sriwijaya Air SJ 182, Berikut 11 Tragedi Kecelakaan Pesawat yang Paling Mematikan di Dunia

PR SUMEDANG - Kecelakaan yang terjadi pada pesawat Sriwijaya Air SJ 182 telah mendapat sorotan dari berbagai pihak.

 

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 memiliki rute penerbangan Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak dari radar pantauan dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

 

Kecelakaan pesawat sebetulnya bisa disebabkan oleh banyak kemungkinan, seperti hilangnya keseimbangan pesawat, gangguan sinyal radar, buruknya cuaca saat mengudara, dan sejenisnya.

 

 

Hingga saat ini pun masih dilakukan proses evakuasi pencarian badan pesawat dan penumpang yang menjadi korban.

 

Selain kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang menjadi peristiwa kelam dan mematikan, berikut ini beberapa kecelakaan pesawat mematikan di dunia, sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Sumedang.com dari laman Gulfnews.com pada Senin, 11 Januari 2021.

 

 

 

Penerbangan Turkish Airlines pernah mengalami kecelakaan pada 3 Maret 1974, pesawat itu membawa 335 penumpang dan 11 awak kabin.

 

Penerbangan itu dijadwalkan menuju London Heathrow, dalam perjalanan dari Istanbul dan jatuh di Hutan Ermenonville di utara Paris, setelah lepas landas dari Bandara Orly.

 

 

Kronologi kecelakaan tersebut ialah sekitar sepuluh menit setelah penerbangan, pintu kargo kiri belakang lepas karena tidak dikencangkan dengan aman.

 

Hal tersebut menyebabkan dekompresi eksplosif di kabin dan memutuskan kabel yang menghubungkan dek penerbangan dengan elevator, kemudi, dan dua mesin pesawat.

 

 

Kecelakaan di Bandara Tenerife terjadi pada 27 Maret 1977 yang menyebabkan 583 orang meninggal, dan tidak ada yang terselamatkan dari maut.

 

 

Kecelakaan itu melibatkan tabrakan dua pesawat, yaitu KLM 4805 dan Pan Am 1736.

 

Hal tersebut terjadi ketika pesawat KLM 4805 berusaha lepas landas tanpa izin, sementara pesawat Pan Am 1736 masih meluncur di landasan yang sama.

 

 

Kecelakaan pesawat American Airlines 191 terjadi pada 25 Mei 1979 yang memakan korban 272 orang meninggal dunia.

 

 

Bencana tersebut disebabkan oleh mesin kiri pesawat terlepas dari sayapnya dan pesawat jatuh, berguling di udara dan kemudian jatuh satu mil dari landasan dan langsung terbakar.

 

 

Pesawat Saudia Flight 163 mengalami kecelakaan pada tanggal 19 Agustus 1980 dan memakan korban 301 orang meninggal dunia.

 

Penerbangan Saudi Flight 163 lepas landas dari Riyadh menuju perjalanan ke Jeddah, semua penumpang pun meninggal karena menghirup asap yang bersumber dari dua kompor butana di bagian kargo.

 

 

 

Pesawat Air India Flight 182 mengalami kecelakaan pada 23 Juni 1985 dengan memakan korban 329 orang meninggal dunia.

 

Pesawat tersebut jatuh di lepas pantai Irlandia dalam perjalanan dari Toronto ke Sahar International di India, setelah sebuah bom ditempatkan di kargo oleh oknum ekstremis, Sikh Babbar Khalsa.

 

 

 

Japan Airlines 123 mengalami kecelakaan pada 12 Agustus 1985 dengan total korban 520 orang meninggal dunia.

 

Kecelakaan bermula akibat pesawat berputar dan hilang kendali, sehingga menabrak Gunung Takamagahara di wilayah Jepang tengah.

 

 

 

Pesawat Iran Air Flight 655 juga mengalami kecelakaan yang terjadi pada 3 Juli 1988 dengan korban 290 orang meninggal dunia.

 

Pesawat tersebut merupakan maskapai penerbangan sipil yang ditembak jatuh oleh rudal dari kapal penjelajah militer AS USS Vincennes.

 

 

 

Tabrakan udara yang dialami maskapai Charkhi Dadri terjadi pada 12 November 1996 dengan korban 349 orang meninggal dunia.

 

Kecelakaan udara tersebut diketahui melibatkan Saudia Flight 763 dan Kazakhstan Airlines Flight 1907 di atas kota Charkhi Dadri di India utara.

 

 

Kecelakaan penerbangan Malaysia Airlines 370 terjadi pada 8 Maret 2014 dan mengakibatkan 275 orang meninggal dunia.

 

Malaysia Airlines 370 adalah penerbangan penumpang internasional yang menghilang saat terbang dari Bandara Internasional Kuala Lumpur menuju Bandara Internasional Beijing, Tiongkok.

 

 

Hingga kini, misteri terkait hal tersebut masih mengalami penyelidikan lanjutan.

 

 

Kecelakaan penerbangan Malaysia Airlines 17 terjadi pada 17 Juli 2014 dengan melibatkan korban 298 orang meninggal dunia.

 

Pesawat tersebut terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur dan ditembak jatuh di dekat perbatasan Rusia, kemungkinan besar oleh pasukan pro-Rusia yang menguasai wilayah tersebut.

 

 

Diketahui pula bahwa waktu kecelakaannya bersamaan dengan perang di Donbass, antara pemberontak separatis dan pemerintah Ukraina.

 

 

Kecelakaan pesawat Iranian Air Force Ilyushun II-76 terjadi pada 19 Februari 2003 dengan korban jiwa 275 orang meninggal dunia.

 

 

Pesawat tersebut dilaporkan jatuh di Pegunungan Sirach dekat Kerman, Iran. Peristiwa nahas yang menimpa pesawat Iranian Air Force Ilyushun II-76 disebabkan oleh cuaca buruk, yakni angin kencang dan kabut.***