Simak 5 Kondisi Lingkungan yang Mempengaruhi Aglonema akan Tumbuh dengan Cantik

- 16 November 2020, 16:30 WIB
Tanaman aglonema.
Tanaman aglonema. /pexels.com

PR SUMEDANG - Aglaonema atau lebih dikenal dengan Aglonema adalah salah satu jenis tanaman hias yang paling diminati di masa pandemi saat ini.

Aglonema hibrida, di Indonesia pertama kali dikenalkan oleh seorang penyilang tanaman dari Jawa Barat bernama Greg Hambali pada tahun 1988.

Hingga kini, terdapat beberapa jenis tanaman hias aglonema yang cocok untuk dikoleksi para penggemar tanaman hias.

Baca Juga: Selain Mencegah Penyakit Jantung, Ini Manfaat Lain dari Konsumsi Air Putih

Tanaman hias aglonema memiliki bermacam-macam warna yang cantik, dan hal tersebut harus dirawat dengan baik agar mendapatkan hasil yang optimal dan tetap tumbuh subur.

Sebagaimana dilansir Pikiran Rakyat Sumedang melalui laman Wawa Orchid pada Senin, 16 November 2020 bahwa ada lima faktor dari kondisi lingkungan yang cocok untuk pertumbuhan aglonema agar tetap tumbuh cantik, di antaranya:

1. Lokasi Budidaya

Faktor yang pertama berkaitan dengan letak ketinggian tempat untuk lokasi budidaya aglonema .

Ketinggian tempat untuk pertumbuhan aglonema berbeda-beda bergantung jenisnya. Ada yang cocok di daerah dataran rendah dan ada pula yang cocok di daerah dataran tinggi.

Baca Juga: Berbicara Perjuangannya di Manchester United, Paul Pogba: Periode Sulit Dalam Karir Saya

Rata-rata ketinggiannya sekitar 0-800 mdpl. Tetapi, tempat yang ideal untuk hampir semua jenis aglonema adalah 300-400 mdpl.

Pada ketinggian tersebut aglonema dapat tumbuh dengan baik, yakni akan tumbuh dengan tegap, berdaun tebal, serta warna dan corak daunnya tampak indah.

2. Suhu

Faktor yang kedua ialah suhu. Suhu ideal bagi aglonema pada siang hari adalah sekitar 30 derajat celcius dan pada malam hari sekitar 23 derajat celcius.

Pertumbuhan tanaman hias aglonema yang ditanam di daerah dataran rendah akan berlangsung lebih cepat, dibandingkan dengan yang ditanam di daerah dataran sedang dan tinggi.

Baca Juga: Tujuan Peringatan Hari Diabetes Sedunia yang Jatuh pada Tanggal 14 November

Hasil tersebut berdasarkan suhu udara di daerah dataran rendah lebih hangat dan matahari bersinar lebih lama, sehingga proses fotosintesis pun lebih banyak.

3. Sinar Matahari

Faktor yang ketiga ialah sinar matahari. Tanaman hias aglonema membutuhkan tempat yang teduh dengan pencahayaan yang terbatas sekitar 10–30 persen.

Di daerah dataran rendah, untuk pertumbuhannya membutuhkan naungan paranet sampai 90 persen, sehingga sinar matahari yang masuk hanya 10 persen. Dengan adanya naungan paranet, sinar matahari yang masuk juga dapat dikurangi.

Sedangkan, untuk di dataran sedang, aglonema membutuhkan naungan paranet 70 persen, sehingga sinar matahari yang masuk hanya 30 persen.

Baca Juga: 7 Manfaat Jeruk Nipis Bagi Kesehatan, dari Kekebalan Tubuh hingga Menurunkan Risiko Kanker Tertentu

Aglonema tidak memerlukan suasana yang panas. Adapun kebutuhan sinar mataharinya harus sampai hingga menyentuh daun-daun aglonema yakni minimum 50 persen.

Hal tersebut dilakukan agar warna daun-daun aglonema tetap jernih dan indah.

4. Kelembaban Udara

Faktor yang keempat ialah kelembaban udara. Kelembaban udara yang sesuai untuk pertumbuhan aglonema adalah sekitar 50–60 persen. Untuk di daerah tropis seperti di Indonesia, kelembaban udara tersebut telah tercukupi.

Untuk di daerah dataran rendah, saat matahari bersinar sangat terik atau angin bertiup cukup kencang, kelembaban udaranya akan turun kurang dari 50 persen.

Sehingga, perlu melakukan menyemprot dengan alat spray yang diisi air untuk membasahai daun-daun aglonema.

Baca Juga: Juventus dan Paris Saint Germain Ingin Merekrut Kapten Real Madrid Sergio Ramos

Akan tetapi, disarankan tidak membasahi medianya, agar aglonema tidak layu karena penguapan yang berlebihan.

5. Sirkulasi Udara

Faktor yang kelima ialah sirkulasi udara. Sirkulasi udara pada aglonema yang kurang tepat dapat menyebabkan kenaikan kelembaban udara lebih dari 60 persen, terutama pada musim hujan.

Hal tersebut akan menyebabkan jamur menjadi tumbuh dengan subur. Apabila sudah terjadi seperti ini, jamur-jamur tersebut akan menyerang daun, batang, dan akar aglonema.

Baca Juga: Covid-19 Renggut Nyawa Seorang Wanita WNI di Inggris, Ini Kata KBRI

Kebanyakan sirkulasi udara yang tidak tepat tersebut banyak terjadi pada budidaya di daerah perkotaan, karena area tanamnya banyak terhalang oleh tembok rumah atau pagar yang tinggi.

Untuk mengatasi sirkulasi udara yang tidak tepat tersebut, maka dapat dipasang kipas angin dengan aliran udara yang sedang, serta harus dinyalakan dari jam 6 pagi hingga jam 6 sore.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Wawa Orchid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah