Di daerah dataran rendah, untuk pertumbuhannya membutuhkan naungan paranet sampai 90 persen, sehingga sinar matahari yang masuk hanya 10 persen. Dengan adanya naungan paranet, sinar matahari yang masuk juga dapat dikurangi.
Sedangkan, untuk di dataran sedang, aglonema membutuhkan naungan paranet 70 persen, sehingga sinar matahari yang masuk hanya 30 persen.
Baca Juga: 7 Manfaat Jeruk Nipis Bagi Kesehatan, dari Kekebalan Tubuh hingga Menurunkan Risiko Kanker Tertentu
Aglonema tidak memerlukan suasana yang panas. Adapun kebutuhan sinar mataharinya harus sampai hingga menyentuh daun-daun aglonema yakni minimum 50 persen.
Hal tersebut dilakukan agar warna daun-daun aglonema tetap jernih dan indah.
4. Kelembaban Udara
Faktor yang keempat ialah kelembaban udara. Kelembaban udara yang sesuai untuk pertumbuhan aglonema adalah sekitar 50–60 persen. Untuk di daerah tropis seperti di Indonesia, kelembaban udara tersebut telah tercukupi.
Untuk di daerah dataran rendah, saat matahari bersinar sangat terik atau angin bertiup cukup kencang, kelembaban udaranya akan turun kurang dari 50 persen.
Sehingga, perlu melakukan menyemprot dengan alat spray yang diisi air untuk membasahai daun-daun aglonema.
Baca Juga: Juventus dan Paris Saint Germain Ingin Merekrut Kapten Real Madrid Sergio Ramos