Humor Sufi Ramadhan, Jawaban Cerdas Abu Nawas Ditanya Soal Dosa, Begini Jawabannya

- 7 April 2022, 02:21 WIB
kisah ulama Sufi Abu Nawas dari Baghdad, Irak yang dengan cerdas menjawab masalah dosa.
kisah ulama Sufi Abu Nawas dari Baghdad, Irak yang dengan cerdas menjawab masalah dosa. /

 

SUMEDANGKLIK - Mungkin yang kita tahu selama ini Abu Nawas dikenal sebagai tokoh sufi yang nyeleneh dari Baghdad.

Namun di balik itu, ternyata Abu Nawas juga adalah seorang ulama sufi yang sangat menguasai ilmu agama.

Di sela-sela kesibukannya bolak-balik ke istana, Abu Nawas selalu menyempatkan waktu untuk mengajar murid-muridnya.

Bahkan Abu Nawas juga sering kedatangan tamu yang bertujuan hanya bertanya tentang masalah agama.

Baca Juga: Humor Sufi Ramadhan, Gegara Duluan Mana Ayam atau Telur? Abu Nawas Dapat Hadiah Uang Emas

Bersumber dari kanal YouTube Humor Sufi Official yang diunggah pada 5 Desember 2021, suatu ketika saat Abu Nawas sedang mengajar, datanglah seorang tamu pertama menghadap.

"Wahai Tuan Abu Nawas, manakah yang lebih utama orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil," tanya seorang tamu.

"Yang lebih utama adalah orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil," jawab Abu Nawas

"Mengapa demikian wahai Tuan Abu Nawas?" tanya tamu itu kembali.

"Sebab lebih mudah diampuni oleh Tuhan," balas Abu Nawas.

Baca Juga: Kisah Inspiratif Bulan Ramadhan: Bermodal Jujur, Abu Nawas Dapat Kapak Emas

Tamu pertama itu pun merasa puas dengan jawaban Abu Nawas, karena sejatinya ia yakin memang seperti itu.

Selanjutnya Datang tamu kedua menemui Abu Nawas. Ia juga menanyakan persoalan yang sama.

" Wahai tuan, manakah yang lebih utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?" tanya tamu kedua.

"Orang yang tidak mengerjakan keduanya," jawab Abu Nawas.

Baca Juga: Wabah Aneh Menginfeksi Populasi Rusa di Kanada, Ahli Sebut Sebagai 'Penyakit Zombie'

" Mengapa demikian wahai Tuan Abu Nawas banyak tamu itu kembali dengan tidak mengerjakan keduanya tentu tidak memerlukan pengampunan dari Tuhan," jawab Abu Nawas.

Tamu kedua itu pun bisa menerima dan memahami atas jawaban Abu Nawas itu.

Tidak lama berselang, datang tamu ketiga menemui Abu Nawas. Tamu tersebut juga menanyakan hal yang sama.

"Wahai Tuan Abu Nawas, manakah yang lebih utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil," tanya tamu ke tiga.

Baca Juga: Tak Hanya Berjualan, Gadis Cantik Asal Garut Ini Mengedukasi Pembeli Soal Manfaat Jambu Kristal

"Orang yang mengerjakan dosa-dosa besar," jawab Abu Nawas singkat.

"Mengapa demikian wahai Tuan Abu Nawas?" tanya tamu itu kembali.

"Sebab pengampunan Allah kepada hambaNya sebanding dengan besarnya dosa hamba itu," jawab Abu Nawas.

Mendengar jawaban Abu Nawas, membuat tamu ketiga ini puas dan Ia pun lalu pamit pulang.

Ternyata selama Abu Nawas menerima ketika tamu tersebut ada salah satu muridnya yang selalu memperhatikan percakapan antara Abu Nawas dan tamu-tamunya itu.

Sang murid merasa bingung dengan jawaban gurunya, Kenapa satu pertanyaan yang sama tapi jawabannya berbeda-beda.

Baca Juga: Jangan Sepelekan! 8 Dosa Istri Kepada Suami Ini Tanpa Disadari Bikin Rezeki Jadi Seret, No 6 Sering Dilakukan

Karena merasa penasaran, ia pun memberanikan diri menanyakan hal itu kepada Abu Nawas selaku gurunya.

"Wahai tuan guru, saya perhatikan dari awal kenapa tuan guru memberikan jawaban yang berbeda, padahal ketiga tamu tadi menanyakan persoalan yang sama?".

Abu Nawas hanya tersenyum mendengar pertanyaan muridnya itu.

Ia pun lalu menjelaskan.

"Wahai anakku, manusia itu dibagi menjadi tiga tingkatan, tingkatan yang pertama adalah tingkatan mata tingkatan yang kedua adalah tingkatan otak dan tingkatan ketiga adalah tingkatan hati," jawab Abu Nawas membeberkan.

Baca Juga: Heboh! Penyakit Zombie CWD Serang Koloni Rusa di Kanada, Manusia Bisa Terjangkit?

Ada pun tamu yang pertama datang tadi, kata Abu Nawas, tingkatannya adalah tingkatan mata.

"Wahai tuan guru, tingkatan mata itu apa?" tanya si murid penasaran.

"Tingkatan mata ibarat anak kecil yang melihat bintang di langit, ia mengatakan bintang itu kecil karena ia melihatnya hanya menggunakan mata," ujarnya

Sedangkan tamu kedua, lanjut Abu Nawas, adalah tingkatan otak.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Aturan Makan Minum Sahur saat Adzan Subuh Berkumandang

"Apa itu tingkatan otak wahai tuan guru?" tanya si murid kembali.

"Tingkatan otak, ibarat orang pandai yang melihat bintang, ia pasti akan mengatakan bintang itu besar karena Ia memang memiliki pengetahuan," jawab Abu Nawas

Sedangkan tamu yang yang ketiga, kata Abu Nawas, dia tingkatannya adalah tingkatan hati.

"Lalu apa itu tingkatan hati wahai tuan guru?" tanya si murid semakin penasaran.

"Tingkatan hati ibarat orang pandai dan mengerti yang melihat bintang di langit, Ia tetap akan mengatakan bintang itu kecil walaupun ia tahu bahwa bintang itu sebenarnya adalah besar," bebernya.

Baca Juga: 10 Ciri-ciri Wanita yang Dikawini Jin, Waspada Jika Sering Mimpi Didatangi Ular!

Karena, kata Abu Nawas, bagi orang yang mengerti, tidak ada sesuatu apapun yang besar melainkan dengan kemahabesaran Allah subhanahuwata'ala.

Setelah mendengar semua penjelasan gurunya, si murid menjadi paham, kalau gurunya memberi jawaban sesuai dengan kapasitas si penanya.

Itulah kenapa satu pertanyaan menghasilkan tiga jawaban yang berbeda.

Sekian dulu perjumpaan kita kali ini sampai bertemu lagi di kisah selanjutnya Terima kasih.

Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan, semoga menjadi hamba - hamba yang taat kepada Allah SWT.***

Editor: R Wisnu Saputra

Sumber: Youtube Humor Sufi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah