"Tinggi hilal saat matahari terbenam berkisar antara terendah sebesar 1,11 derajat di Jayapura (Papua) sampai dengan tertinggi sebesar 2,19 derajat di Tua Pejat, Mentawai (Sumatera Barat)," ucap dia.
Rahmat juga menuturkan, elongasi ketika matahari terbenam terkecil terjadi sebesar 2,87 derajat di Merauke (Papua) sampai dengan terbesar 3,46 derajat di Sabang (Aceh).
Baca Juga: 5 Keutamaan Membaca Al Quran di Bulan Ramadhan, Salah Satunya Menjadi Syafaat di Hari Kiamat
Sementara umur bulan saat matahari terbenam, berkisar dari yang termuda sebesar 2,31 jam di Merauke (Papua) sampai dengan yang tertua sebesar 5,39 jam di Sabang (Aceh).
Kemudian, selisih terbenam matahari dan terbenam bulan, berkisar antara 6,44 menit di Jayapura (Papua) sampai dengan 11,33 menit di Tua Pejat, Mentawai (Sumatera Barat).
Dan kecerlangan bulan (FIB) saat matahari terbenam berkisar antara 0,06 persen di Merauke (Papua) sampai dengan 0,092 persen di Sabang (Aceh).
"Hasil rukyat hilal awal bulan Ramadhan 1443 H pada 1 April 2022, berpotensi kecil untuk terlihat (teramati)," ungkap Rahmat.
Dia menambahkan, untuk mengawali kapan puasa 1 Ramadhan 1443 H / 2022, umat Islam di Indonesia sebaiknya menunggu kepastian Menteri Agama yang akan diumumkan pada 1 April 2022 malam, setelah sidang Isbat digelar. ***