Badan Geologi: Sesar Rajamandala dan Tumbukan Lempeng Benua Sebabkan Rawan Gempa Bumi di Cianjur, Jawa Barat

- 31 Oktober 2023, 14:12 WIB
Wilayah yang terkena gempa di Cianjur
Wilayah yang terkena gempa di Cianjur /Badan Geologi
 

SUMEDANG BAGUS -- Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengungkapkan bahwa sumber gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terkait dengan aktivitas sesar Rajamandala dan tumbukan dua lempeng benua. Kondisi itu menjadikan daerah tersebut sangat rawan terhadap gempa bumi.

"Kabupaten Cianjur tergolong daerah rawan gempa bumi, karena terletak dekat dengan sumber gempa bumi, yaitu sesar aktif di darat (sesar Rajamandala) dan zona penunjaman yang terletak di laut selatan Sukabumi akibat tumbukan antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia," ungkap Pelaksana Tugas Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, dalam sebuah pernyataan di Jakarta pada hari Selasa 31 Oktober 2023.

Baca Juga: Bupati Cianjur Targetkan Pembangunan Rumah Relokasi Bagi Penyintas Gempa Selesai dalam 90 Hari

Pada 1 Oktober 2023, sekitar pukul 11.00 WIB, gempa bumi dengan kekuatan mencapai magnitudo 5,4 dan kedalaman mencapai 88 kilometer mengguncang Kabupaten Sukabumi, serta getarannya menjalar hingga ke Kabupaten Cianjur. Guncangan itu mengakibatkan kerusakan pada sejumlah bangunan di wilayah tersebut.

Kota Cianjur merupakan bagian dari morfologi tubuh gunung api, terutama Gunung Gede yang termasuk dalam kategori gunung api tipe A dan membentuk morfologi dataran hingga dataran bergelombang.

Wilayah yang mengalami kerusakan bangunan di daerah Cibeber, Kabupaten Cianjur, terdiri dari morfologi dataran bergelombang hingga perbukitan bergelombang yang tersusun oleh tanah keras (kelas C) dan tanah sedang (kelas D). Mayoritas tanah tersebut merupakan endapan kuarter yang terdiri dari breksi gunung api, lahar, lapili, dan tuff hasil erupsi Gunung Gede.

Di beberapa tempat, terdapat bukit-bukit kecil yang tersusun oleh bongkahan-bongkahan basal di sekitar Kota Cianjur dan daerah Cibeber. Sebagian batuan rombakan gunung api tersebut telah mengalami pelapukan.

Pelapukan batuan rombakan gunung api muda ini mengakibatkan terbentuknya tanah gembur dan subur, ditunjang oleh posisi muka air tanah yang dangkal. Batuan ini cenderung memiliki sifat urai, lepas, lunak, belum kompak, yang dapat memperkuat efek guncangan gempa bumi, menjadikannya rawan terhadap gempa bumi.

Menurut peta Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi (KRBG) Jawa Barat yang diterbitkan oleh Badan Geologi pada tahun 2019, daerah-daerah yang mengalami kerusakan bangunan terdapat di Desa Sukaraharja, Kecamatan Cibeber.

Untuk mengurangi risiko bencana gempa bumi di daerah ini, Badan Geologi menekankan pentingnya membangun bangunan dengan konstruksi tahan gempa bumi. Dengan langkah-langkah mitigasi yang tepat, diharapkan dapat meminimalkan dampak buruk yang ditimbulkan oleh gempa bumi di wilayah ini.***

Editor: B. Hartati

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x